Ahmadrunizam, yang tinggal di Kampung Pasir Tuntong, mengatakan ia melewati jalan itu tanpa berpikir macam-macam.
Ia mengira itu adalah jenazah orang lain yang mungkin ia tak kenal.
"Saya sedang mengendarai mobil dan mengira itu anak orang lain, tetapi ketika saya sampai di halte bus dekat rumah, anak-anak tidak terlihat.
"Saya mulai merasa tidak enak dan kebetulan saya menerima panggilan telepon dari kakak ipar saya untuk memberi tahu putra saya bahwa dia ditabrak mobil ketika menyeberang jalan," kata dia kepada Sinar Harian.
Ahmadrunizam langsung bergegas ke TKP yang ia lewati tadi.
Source | : | Tribun Solo |
Penulis | : | None |
Editor | : | Popi |
Komentar