GridPop.ID - Banjir yang kini menenggelamkan sebagian wilayah di Jakarta dan sekitarnya rupanya telah menelan beberapa korban.
Salah satunya adalah orang tua dari pria bernama Muhammad Zaini yang terjebak didalam rumahnya selama 12 jam.
Demi menyelamatkan kedua orang tuanya, Zaini bahkan sempat menerjang derasnya arus banjir yang menenggelamkan rumah orang tuanya di kawasan Jakarta Timur.
Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu Pagi menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
Bahkan di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, banjir kiriman ketinggiannya mencapai 5 meter.
Tentu saja hal ini menjadi duka yang mendalam di awal tahun 2020 bagi warga yang terkena dampak banjir.
Duka yang sama juga tengah dirasakan Muhammad Zaini yang harus kehilangan ibunya saat banjir merendam kediaman orangtuanya.
Orangtua Zaini, Muhammad Ali (82) dan Nawah (70) terjebak di rumahnya di Jalan H Amsir RT 004/004, Cipinang Melayu, Jakarta Timur sejak, Rabu (1/1/2020) sekira pukul 03:00 WIB.
Pria berusia 43 tahun itu kemudian menceritakan saat dirinya dan petugas mengevakuasi orangtuanya.
Perjalanan Zaini menyelamatkan orangtuanya tak mudah ia lewati.
Dirinya dan sang adik ditemani petugas menaiki perahu karet ke rumah orangnya dan harus melawan arus air yang cukup deras.
Sampai di sana, Zaini dan petugas bergegas membongkar dinding rumah orangtuanya.
Dikatakan Zaini, adiknya sempat mendengar sang ayah meminta tolong.
"Pas sampai, adik saya mendengar bapak meminta tolong," ujar Zaini seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/1/2020).
Saat ditemukan, kondisi Ali sudah menggigil karena terjebak banjir selama 12 jam lebih.
Zaini bergegas menyelamatkan sang ayah.
Sementara nahas, ia melihat sang ibu sudah mengambang dalam kondisi tak bernyawa.
Baca Juga: Kabar Duka, Seorang Pengacara Kondang Ditembak Saat Menggendong Putrinya, Begini Kronologinya
"Posisi ibu itu ada di dalam, itu sudah ngambang," sambungnya.
Seusai dievakuasi dari rumah korban, dirinya dan petugas harus kembali menerjang derasnya air dan memerlukan tenaga ekstra.
Zaini mengatakan sang ayah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Budi Asih untuk mendapat perawatan.
Selain itu, Zaini mengaku orangtuanya saat banjir hanya berdua di rumah.
Mereka tinggal bersama kakak Zaini namun saat itu sedang pergi ke Bandung.
"Mereka hanya berdua. Tinggal bersama kakak saya,"
"Tapi kakak saya pergi ke Bandung ajak anaknya jalan-jalan liburan sekolah dan akhir tahun," cerita Zaini.
Meski begitu, sebelum peristiwa nahas itu melanda kondisi orangtua Zaini sehat.
Hanya saja, keduanya sudah tak terlalu kuat berjalan karena faktor usia.(*)
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar