Padahal, pihak keluarga mendiang Lina berhak ikut menentukan, namun kesepatakan tak terjadi dan tahlilan digelar di tempat masing-masing.
Tak berhenti sampai di situ, Teddy kembali ngotot menentukan lokasi pemakaman untuk Lina.
Hal itu menimbulkan perdebatan alot antara suami mendiang Lina dan pihak keluarga almarhumah.
"Keluarga berhak gak untuk menguburkan di mana saja, terutama ibu yang satu darah. Harusnya kan dikompromikan, ini dia (Teddy) mau keukeuh di situ. Itu keputusan dia sendiri, sepihak," ujar Sule menceritakan kembali curhatan ibu dari Lina.
"Dari pihak keluarga pengennya di Ciputra, terus Iky pengennya di Cimahi tempat saya, karena saya udah menyiapkan tempat di sana," kata Sule, dikutip via Grid.ID.
Bahkan sebelumnya, ibunda dari Lina menceritakan dirinya didatangi oleh abah yakni ayah Lina, sehingga muncul pikiran untuk menguburkan jenazah Lina bersama sang abah.
"Ada tempat, mau disatuin sama abah, karena dia tu paling deket sama abah, karena sebelumnya juga cerita bahwa mamah (ibu Lina) mimpi ketemu sama abah," jelas Sule.
"Cerita ke Iky di malam tahun baru, tapi malah rame berantem sama adeknya," beber Sule.
Demi menghindari konflik dan agar almarhumah tenang, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk mengalah dan menuruti keinginan Teddy.
"Berduka kok nggak bisa dimusyawarahkan, yaudah daripada ribut, kita ngikutin, mengalah," tutup Sule. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar