Dikutip dari Daily Mirror, Minggu (5/1/2020), usai kejadian, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Iran mengibarkan bendera merah di atas Kubah Suci Masjid Jamkaran sebagai bentuk kecaman terhadap AS.
Dalam bendera tersebut juga muncul peringatan yang berbunyi, “Kami, yang siap membalaskan darah Hussein” Trump menyampaikan bahwa serangan tersebut dilakukan demi mencegah adanya konflik berkelanjutan.
Sayangnya, pencegahan tersebut justru malah menjadi boomerang.
Kemarahan masyarakat Iran berujung pada kecaman pemerintah Iran yang siap mengirimkan pembalasan.
Bukan sekedar gertakan, Hacker Iran diam-diam meretas situs penting Amerika Serikat sebagai bentuk balasan serangan kepada AS.
Serangan bebasis cyber dari Iran ini mampu melumpuhkan situs secara menyeluruh dan membuat Donald Trump kewalahan.
Pada halaman situs Program Perpustakaan Penyimpanan Federal Amerika (FDLP) yang diretas Iran, juga muncul gambar peringatan lain.
Peringatan ini berupa gambar yang memperlihatkan wajah Donald Trump terluka akibat tinju yang dilayangkan oleh Iran.
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Popi |
Komentar