GridPop.ID - Pasca proses pembongkaran makam Lina Jubaedah, beberapa orang anggota keluarga diperiksa.
Salah satunya adalah, Teddy Pradiyana suami sah dari almarhumah Lina Jubaedah.
Pemeriksaan Teddy ini merupakan tindak lanjut pasca pembongkaran makam lina.
Dilansir dari kompas.com,pasca dilakukannya autopsi terhadap jenazah Lina mantan istri Sule tersebut, polisi melakukan pemeriksaan terhadap Teddy dan 3 orang lainnya.
Dikabarkan jika Suami almarhumah Lina Jubaedah, Teddy Pardiyana mendatangi Gedung Satreskrim Polrestabes Bandung, Jawa Barat, Kamis (09/01/2020) malam.
Dikabarkan jika keduanya masuk ke kantor di Jalan Jawa itu dan diterima anggota Satreskrim terkait kematian Lina.
Saat berada di Polres, Teddy sempat menjawab pertanyaan sejumlah pewarta soal maksud kedatangannya.
"Hadir untuk memberikan keterangan saja," ujar Teddy di Gedung Satreskrim Polrestabes Bandung, Jawa Barat, seperti dilansir dari Tribun Jabar, Kamis.
Suami Lina itu pun mengatakan jika tidak hanya ia dan Putri Delina yang menyambangi Polrestabes Bandung.
"Selain saya, ada Putri, Aris, dan Kang Ecet. Semua yang ada saat itu," ujar Teddy.
Berlanjut mengenai pemeriksaan, Teddy mengaku lelah karena dirinya diperiksa sebanyak tiga kali.
Kembali merujuk dari Kompas.com (10/1/2020), Tedi Pradiyana, suami mendiang Lina Jubaedah kembali dimintai keterangan oleh pihak kepolisian di Mapolrestabes Bandung, Jumat (10/1/2019).
Selama tiga hari berturut-turut bolak balik kantor polisi untuk diperiksa, Teddy mengaku lelah.
Ia lelah lantaran bukan hanya membantu proses penyelidikan, namun juga mempersiapkan tahlilan untuk mendiang istrinya.
Selama proses pemeriksaan, Teddy mengaku ponselnya sempat diperiksa tim IT kepolisian.
Selain itu ia juga diceccar 26 pertanyaan terkait kematian istrinya.
"Masih banyak yang diajukan perihal dari obat yang dikonsumsi, belum kesehariannya (Lina) gimana, terus dari pola makannya gimana. Itu baru beberapa pertanyaan yang masih simpel. Belum yang lainnya lagi," kata Tedi.
Diakui Tedi apa yang dilaluinya ini cukup melelahkan, namun ia tetap berusaha untuk kooperatif.
"Ya cukup melelahkan sebenarnya tapi kita harus kooperatif ya karena biar gak jadi teka-teki lagi ke masyarakat, biar almarhumah bunda Lina-nya juga tenang di alam sana. Jadi kita harus benar-benar ekstra sabar dan tabah," kata Tedi
Di hadapan awak media, Tedi sempat mencurahkan kesedihannya.
Teddy mengaku sejeka kepergian Lina, ia merasa sangat kehilangan.
"Kalau buat sayanya emang melelahkan tapi harus gimana lagi. Cuman hari Jumat ini yang bikin sedihnya, ya biasa saya Jumatan disediain baju koko, sarung, dan uang infak untuk ke masjidnya, agak kehilangan itu aja," tuturnya. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjabar.id |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar