GridPop.ID - Sosok Roy Kiyoshi sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Tanah Air.
Ia dikenal sebagai pria indigo yang kerap memprediksi berbagai hal.
Mulai dari kehidupan para selebriti hingga bencana alam, menjadi hal yang kerap diprediksi oleh Roy Kiyoshi dengan kemampuannya.
Memiliki kemampuan 'lebih' ketimbang orang pada umumnya, Roy Kiyoshi kerap melemparkan terawangan tak terduga.
Ya, Roy Kiyoshi memang dikenal sering membagikan pengelihatannya tentang kehidupan selebritis Tanah Air.
Tapi, tak jarang pula pria yang sempat dekat dengan Evelin Nada Anjani ini mengungkap terawangan soal bencana alam.
Melansir dari kanal Youtube pribadinya, Roy Kiyoshi memprediksi kejadian pahit manis di tahun 2020.
"Bagi saya tahun 2020 bisa dikatakan ada plus dan minus," kata Roy Kiyoshi mengawali.
Sisi baiknya, Roy mengatakan akan ada kemajuan dari industri hiburan Indonesia.
Tak cuma itu, diprediksi akan muncul banyak karya yang bisa mengharumkan nama Tanah Air di kancah Internasional.
Kabar buruknya, meski baru berjalan dua pekan, ia 'melihat' akan ada bencana besar yang melanda Indonesia di tahun 2020.
Pria berumur 32 tahun ini mengatakan akan ada banyak mayat-mayat tertimbun tanah hingga mengeluarkan bau busuk.
"Bencana tanah longsor juga terjadi di beberapa daerah, saya melihat di mata batin saya ada mayat tertimbun di tanah," kata Roy.
"Jelas sekali baunya, seperti bau mayat yang aroma seperti bau busuk, sangat apa namanya busuk sekali," imbuhnya.
Roy kemudian mengaku kaget ketika mendapatkan pengelihatan di tahun 2020 akan ada gas air mata.
"Ada kisruh, suara kisruh seperti itu, tapi tidak menimbulkan kekacauan, aman terkendali, tapi saya melihat kerumunan orang dan ada oknum polisi dan gas air mata," terangnya.
Ia menjabarkan kalau akan ada demonstrasi dan pembubaran suatu ormas tertentu.
Menambahi terawangan soal bencananya, Roy Kiyoshi menyinggung soal puting beliung yang akan terjadi di daerah Asia Timur.
"Saya melihat dengan jelas sekali, saya melihat angin puting beliung di beberapa negara seperti Asia Timur, Jepang dan Cina," tukasnya. (*)
Source | : | Nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar