Ditambahkan Ruben Onsu, alasannya untuk membatasi dan melarang Betrand Peto untuk pegang gadget dan media sosial ini adalah untuk menghindari bullying.
Karena menurutnya, bullying ini memiliki dampak dan pengaruh yang sangat besar kepada kondisi psikologis sang anak, Betrand Peto.
"Itu yang saya bilang dampaknya ke depan itu sangat besar buat saya dan anak saya. Karena anak ini dalam keadaan stabil," ujarnya.
Setelah itu, Ruben Onsu pun menceritakan kisah Betrand Peto yang tak sengaja mendengar obrolan warga tak lama setelah wajahnya diedit.
Seiring beredarnya wajah Betrand Peto yang diedit, banyak juga komentar-komentar negatif tehadap anak asal NTT ini.
Diakui Ruben Onsu, saat itu Betrand Peto tengah berkunjung ke salah satu tempat.
Namun omongan warga kepada Betrand Peto ini membuat sang anak langsung menangis sedih dan curhat kepada sang ayah, Ruben Onsu.
"Dampak dari mereka memberikan komentar-komentar negatif itu, ada beberapa hal yang kalimat yang tak pantas dilontarkan orang lain ketika Betrand Peto berada di salah satu tempat tanpa ada kitanya," ujar Ruben Onsu
"Pada saat itu, menclok ke situ, cuman gak nyampe 4 menit. Tiba-tiba ada omongan yang nyampe ke kuping dia. Ya itu dia terpancing, bukan marah tapi kesedihan dia," tambah Ruben Onsu.
Maka dari itu, Ruben Onsu pun melarang keras Betrand Peto untuk memegang sosial media.
"Baru satu dua obrolan yang dia dengar, terganggu dengan omongan-omongan itu," ucap Ruben Onsu.
Source | : | Wartakota |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar