GridPop.id - Siapa tak kenal dengan artis yang satu ini.
Ya, dia adalah Suzanna, legenda perfilman Indonesia.
Sejumlah film dibintanginya nyaris selalu sukses di pasaran.
Penampilannya ditunggu-tunggu penggemarnya.
Suzanna Martha Frederika Van Osch atau yang lebih dikenal dengan Suzanna, aktris kawakan Indonesia yang hingga kini masih melekat di hati publik.
Bahkan ia dikenal sebagai ratu horor-nya Indonesia karena penampilannya yang begitu menjiwai sangat main dengan genre tersebut.
Sejumlah film ternama seperti Beranak Dalam Kubur yang dibintanginya pada tahun 1971 lalu, akan kembali mendapatkan versi remake.
Tekanan tinggi pasti langsung dirasakan oleh aktris Luna Maya yang harus berperan menggantikan Suzanna dalam film tersebut.
Seperti tema dalam film yang kerap dibintanginya yang dirasakan semasa hidup, kematian Suzanna 10 tahun lalu pun dilingkupi aura misteri.
Suzanna meninggal dikediamannya, tepat dua hari setelah ia berusia 66 tahun.
Banyak simpang siur yang melingkupi kematian artis yang lekat dengan sebutan 200 tusuk sate ini.
Sang Suami, Clift Sangra menyebutkan Suzanna meninggal setelah meneguk segelas susu sebelum tidur.
Suzanna memang dikenal cukup memperhatikan pola hidup makan sehat dirinya dan meminum susu merupakan kegiatan sehari-harinya.
Sebelum meninggal, Suzanna tinggal bersama Clift dan keluarganya di Magelang.
Kepergian Suzanna dirasa Clift benar-benar mengagetkan karena Suzanna dalam kondisi sehat.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Suzanna sempat merayakan ulang tahunnya dengan sederhana.
Kala itu ia hanya menyantap nasi kuning bersama suami, putra bungsunya yaitu Rama Yohanes.
Yang cukup mengejutkan adalah kematian dari Suzanna ini baru diketahui publik sesaat setelah ia dimakamkan.
Clifft menuturkan bahwa sang istri memang tak menginginkan jika hari pemakamannya datang, ia tidak ingin kabarnya diketahui publik.
Kabarnya meninggalnya Suzanna yang mendadak ini sempat membuat keluarga besarnya memanas.
Pihak dari keluarga Suzanna menilai ada peran Clift dibalik kematian mendadak tersebut.
Meski kini 10 tahun telah tiada, nama Suzanna tetap dikenang sebagai salah satu aktris yang sangat berbakat.
Susu pengaruhi diabetes?
Suzanna diduga meninggal karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Yang cukup mengejutkan adalah dirinya sangat menyukai minum segelas susu sebelum tidur.
Namun, apakah penderita diabetes bisa minum susu?
Para penderita diabetes tidak dapat membuat atau menggunakan insulin secara efektif.
Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah dan saat insulin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, kadar gula darah akan meningkat.
Para penderita diabetes harus memperhatikan jumlah gula yang mereka konsumsi.
Gula merupakan jenis karbohidrat sehingga sangat penting bagi penderita diabetes untuk menghitung jumlah karbohidrat pada makanan yang mereka konsumsi.
Penderita diabetes juga terkadang memiliki kadar kolestrol dan trigliserida yang tinggi di darah mereka.
Trigliserida adalah lemak, yang dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Diabetes juga membuat beberapa penderitanya menjadi berisiko terkena retak tulang.
Oleh karena itu, mengonsumsi produk yang tinggi kalsium dapat membantu para penderita menjaga agar tulangnya tetap kuat salah satunya adalah susu.
Masalahnya, kandungan pada susu bukan hanya kalsium saja, karena ada komponen-komponen lain yang dapat membantu dan ada juga komponen-komponen yang malah merugikan bagi penderita diabetes.
Namun bukan berarti penderita diabetes tak bisa menikmati segelas susu.
Karena sejumlah penelitian membuktikan penderita diabetes tetap bisa minum susu terutam saat sarapan.
Penelitian terbaru menyebutkan, minum susu di pagi hari dapat menjaga kadar glukosa darah sepanjang hari.
Susu yang disarankan adalah susu tinggi protein dan dikonsumsi bersama dengan sereal.
Dalam penelitian ini yang diterbitkan dalam Journal of Dairy Science para peneliti membandingkan efek konsumsi susu tinggi protein pada kadar gula darah setelah sarapan dan makan kedua.
Hasil riset menemukan, konsumsi minuman protein whey dan kasein, yang secara alami ditemukan dalam susu, dapat melepaskan hormon lambung pertama yang memperlambat pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang.
Ketua peneliti Douglas Goff, menyebutkan strategi pengaturan pola makan yang tepat sangat penting untuk mengatasi penyakit metabolik seperti diabetes yang saat ini terus meningkat.
Jadi bagi penderita diabetes harus memilih makanan terbaik dan tetap menjaga pola makan.(*)
Komentar