Tangisannya itu mewakili perasaan hancur yang dirasakan Denada tatkala dirinya mendengar betapa menderita putrinya saat menjalani proses pengobatan yang menyakitkan.
Bagi Denada, itulah momen yang tidak pernah bisa dia lupakan selama hidupnya.
"Aku lihat, aku dengar betapa menderitanya anak aku dan aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk itu, dan itu menghancurkan hatiku sekali," ucap Denada.
Bahkan sampai saat ini, Denada mengaku dirinya belum ada di tahap kuat untuk menjalani semuanya. Akan tetapi, demi putrinya, Denada berusaha tegar dan kuat.
"Shakira butuh aku, apalagi sekarang ini, memang secara fisik aku yang hanya ada di sebelahnya," ujar Denada.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar