GridPop.id - Tiongkok bikin geger ketika tiba-tiba memasuki wilayah Natuna Utara.
Apalagi mereka membawa kapal cost guard untuk melindungi nelayan.
Tiongkok ngotot berada di sana dengan alasan mereka sendiri.
Temuan patroli TNI AL di Natuna Utara pada 29 Januari 2020 lalu seakan membuka kembali mata publik tanah air jika masalah Natuna masih panas.
China walau sedang dilanda virus Corona nyatanya masih kukuh menempatkan kapal coast guardnya di ZEE Indonesia di perairan Natuna Utara.
Mengutip akun instagram @Puspenerbal, parahnya lagi bukan hanya kapal coast guard, China juga mengirimkan fregat Type 054A Jiangkai II Class yang notabene ialah kapal kombatan milik People's Liberation Army Navy (PLA Navy/AL China) ke Natuna Utara.
Tak pelak China kali ini bermain serius karena sudah mengirimkan kapal perangnya ke Natuna Utara
Patroli dari CN-235 MPA TNI AL yang memergoki keberadaan kapal perang China ini.
Hulu balang republik, TNI harus menyambut tantangan China ini dengan menghadirkan unsur-unsur mesin perangnya macam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di titik hotspot sebagai jawaban jika kedaulatan Ibu Pertiwi adalah harga mati.
Lantas seperti apa kemampuan Jiangkai Class milik PLA Navy dan sejauh mana kapal perang itu mengancam?
Mengutip Janes, Type 054A Jiangkai II Class merupakan kapal perang jenis Fregat yang dibuat pada tahun 2005 di galangan kapal Huangpu Shipyard di Guangzhou.
Lantas dua tahun kemudian ia mulai berdinas aktif pada 2007, proses yang sangat cepat untuk membuat kapal perang.
Jiangkai II Class punya 'kakak' yakni Type 054 yang sudah dibuat sebelumnya.
Sebagai kapal kombatan garis depan, Jiangkai Class dibekali segala piranti pertempuran masa kini.
Sebut saja ada empat macam tipe radar 3D dan yang paling canggih adalah Type 382 Radar.
Untuk persenjataannya, Jiangkai Class sudah dibekali misil pertahanan udara HQ-16 dengan 32 peluncur rel vertikal untuk menangkis serang rudal musuh.
Ia juga dibekali roket anti kapal selam Yu-8, Naval Gun 76 mm jenis PJ26, Close In Weapon System (CIWS) Type 730, torpedo Yu-7, Torpedo Type 87, hingga dapat didarati helikopter maritim Harbin Z-9C
Yang paling menarik dan mengerikan dari Jiangkai Class adalah dicangkokannya rudal subsonic YJ-83J misil (Kode NATO : CSS-N-8 Saccade) buatan China Aerospace Science and Industry Corporation.
Versi ekspor dari rudal anti kapal ini bernama C-802.
YJ-83J dapat melesat secepat 0.9 Mach dan mampu menghantam target sejauh 120-200 km.
Bahkan rudal ini sudah mendapat cap Battle proven dimana Hezbollah Lebanon menghantam korvet Israel yakni INS Hanit yang menyebabkan kapal perang itu rusak parah.
Selain digunakan oleh China, YJ-83J juga dipakai oleh militer Aljazair, Bangladesh, Iran, Yaman, Pakistan dan Myanmar.
Kini dengan segala kemampuannya itu, Jiangkai Class 'ngendon' di sekitaran perairan Natuna Utara, tindakan tepat dan terarah harus diambil TNI guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan di sana.
Komentar