GridPop.ID- Kematian dari mantan istri komedian Sule, Lina Jubaedah menjadi sorotan publik karena dikira ada suatu kejanggalan.
Setelah dimakamkan pun, Jasad dari Lina Jubaedah masih harus diotopsi.
Berbagai hal dilakukan Rizky Febian agar penyebab dari kematian ibunya yang tiba-tiba ini bisa terungkap kebenarannya.
Kematian dari Lina Jubaedah sendiri dikaitkan dengan suaminya, yaitu Tedy Pardiyana.
Kebanyakan orang mengira bahwa Kematian ibu dari pelantun lagu Kesempurnaan Cinta ini hasil dari campur tangannya.
Atas semua tuduhan tersebut, beginilah tanggapan dari Teddy Pardiana.
"Kalau saya sih enggak berharap A' Iky (Rizky Febian) minta maaf. Jadi, A' Iky enggak usah minta maaf ke saya, karena memang enggak ada apa-apa," kata Tedy saat dijumpai di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Tedy justru menyarankan Rizky Febian meminta maaf kepada mendiang ibunya setelah dilakukan otopsi terhadap jenazah Lina.
"Cuma, kalau saya saranin minta maaf ke ibunya. Karena kan A' Iky enggak tahu autopsi kayak gimana, yang dibayangin mungkin itu visum, sementara kalau autopsi harus dipotong-potong," ucap Teddy.
Pasalnya, dengan dilakukan otopsi, jenazah Lina Jubaedah kembali diangkat dari makam dan dibedah.
"Jadi, A' Iky saya saranin ketika nanti nyekar sekaligus berdoa doain almarhumah ibunya," kata Tedy melanjutkan.
Tedy pun kembali menegaskan bahwa hubungannya dengan Rizky Febian masih terjalin baik.
Diberitakan sebelumnya, kepolisian melakukan otopsi terhadap jenazah Lina Jubaedah sebagai buntut laporan dari Rizky Febian.
Pada 9 Januari 2020, makam Lina Jubaedah dibongkar dan jenazahnya diotopsi.
Seusai otopsi, jenazah Lina Jubaedah dipindahkan untuk dimakamkan di TPU Nagrok, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat.
Kemudian, pada 31 Januari 2020, Polrestabes Bandung telah mengumumkan hasil otopsi jenazah Lina Jubaedah.
Hasil tersebut menyatakan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan ataupun racun.
Lina Jubaedah dinyatakan meninggal disebabkan oleh penyakit.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar