GridPop.ID- Pengakuan mengejutkan mencuat dari bibir Ratna Pandita terkait penangkapan Lucinta Luna karena kasus narkoba.
Mantan Teman Duet Lucinta Luna ketika masih bergabung di Duo Bunga ini akui bahwa Lucinta telah gunakan narkoba sudah sejak lama.
Ratna Pandita juga beberkan bagaimana Lucinta LUna dapatkan uang untuk membeli barang haram tersebut.
Menurut pengakuan Ratna Pandita, Lucinta Luna selama ini menjual diri demi bisa membeli narkoba.
Terkait dengan penggunaan narkoba yang dilakukan Lucinta Luna, pihak kepolisian sudah memberikan keterangan.
Kepala Unit II Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Alan Maulana Mukarom, mengungkap bahwa Lucinta Luna sudah mengonsumsi narkoba selama enam bulan.
"Dari keterangan tersangka LL, yang bersangkutan kurang lebih (mengonsumsi) enam bulan," kata Maulana di Polres Jakarta Barat, Selasa (11/2/2020) malam dilansir dari Kompas.com.
Sementara terkait alasan Lucinta Luna menggunakan narkoba, polisi masih mendalaminya.
"Mungkin ada permasalahanlah," ucap Maulana.
Ia menambahkan, Lucinta Luna ditangkap bermula dari informasi yang berasal dari masyarakat.
Bak menyambung keterangan dari pihak berwajib, Ratna Pandita pun ikut memberikan kesaksian.
Dalam tayangan di akun @eminews.id, Ratna Pandita mengurai tanggapannya soal kasus Lucinta Luna.
Mantan rekan duet Lucinta Luna itu membocorkan perihal kegiatan menjual diri yang dilakukan oleh Lucinta.
Sejak dulu, Ratna Pandita mengaku sudah tahu bahwa Lucinta Luna rela jual diri demi bisa membeli narkoba.
"Dia kan untuk mendapatkan narkoba itu kan hasil jual diri. Saya tahu dari dulu. Kan narkoba mahal, kalau enggak jual diri dari mana dia ? Endorse berapa sih?" ungkap Ratna Pandita dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (12/2/2020).
Berkaca pada masa lalunya, Ratna Pandita pun bernostalgia dengan sosok Lucinta Luna.
Diakui Ratna Pandita, Lucinta Luna memang sudah punya sifat halusinasi akibat menggunakan narkoba.
Bahkan diakuinya pula, Lucinta Luna pernah menawari Ratna Pandita untuk memakai narkoba.
Namun saat itu Ratna Pandita mengaku tidak mau menerima tawaran dari Lucinta Luna tersebut.
"Makanya dia tuh sangat halu. Halusinasinya terlalu tinggi. Saya kan sudah bilang kalau dia minum pil an****. Di samping itu ada ekstasi juga saya tahu. Cuma saya pernah ditawari saya enggak pernah mau," pungkas Ratna Pandita.
Atas kasus Lucinta Luna, Ratna Pandita bersyukur.
Sebab, ia mengaku lega tak lagi bersama Lucinta Luna.
"Untungnya saya udah enggak bersama dia lagi. Kalau enggak saya kebawa-bawa dong," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, Lucinta Luna diamankan polisi di sebuah apartemen kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, sekira pukul 01.30 WIB, Selasa.
Berdasarkan tes urine, Lucinta positif menggunakan benzodiazepin yang masuk dalam golongan psikotropika.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa obat penenang berjenis tramadol sebanyak 7 butir dan riklona sebanyak 5 butir.
Obat-obat itu masuk ke dalam golongan psikotropika.
Selain itu polisi juga mendapati tiga pil diduga ekstasi di dalam keranjang sampah apartemen Lucinta Luna.
Dalam kasus ini, Lucinta Luna diamankan bersama tiga orang yang lainnya.
Salah satu dari mereka diakui Lucinta merupakan pasangannya.
Sedangkan dua yang lainnya merupakan pasangan suami istri yang bekerja dengan Lucinta Luna.
Foto-foto Penangkapan Lucinta Luna
Sementara Lucinta Luna positif, hasil tes urine tiga rekan Lucinta Luna justru menunjukkan negatif penggunaan narkoba.
"Yang tiga (orang yang diamankan bersama Lucinta Luna) menunjukkan negatif," ungkap Yusri.
Yusri Yunus mengatakan, artis peran Lucinta Luna belum ditahan atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba.
"Belum (ditahan)," kata Yusri saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (11/2/2020).
Saat ini, kata Yusri, Lucinta Luna masih diperiksa di Mapolres Jakarta Barat.
"Masih diamankan," ungkap Yusri.
Ini Foto-fotonya :
1. Foto ini diposting oleh Gebby Vesta
2. Lucinta Luna kenakan masker dan wig
3. Diperiksa bersama 3 rekannya
4. Sosok dua rekannya?
(*)
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar