GridPop.ID - Terdeteksinya virus corona di Indonesia membuat masyarakat di Tanah Air menjadi heboh.
Pencarian dan permintaan masker di Tanah Air pun meningkat bahkan menjadi langka.
Hal ini dirasakan oleh Rizky Febian yang rela beli masker hingga 2 juta.
Anak sulung Sule utamakan pikiran yang positif agar terhindar dari Corona.
Hingga Selasa (3/3/2020), virus Corona telah menyebar hingga 66 negara.
Adanya virus corona atau COVID-19 membuat banyak orang berlomba-lomba mendapatkan masker.
Adanya lonjakan permintaan masker bahkan sempat terjadi penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan.
Salah satu artis yang cukup kesulitan mendapatkan masker ialah Rizky Febian.
"Kalau khawatir ada, ketakutan ada, apalagi sekarang cari masker susah banyak yang ditimbun," ungkap Rizky.
Anak sulung Sule tersebut mengaku harus merogoh kocek dalam-dalam untuk memperoleh masker.
Tak main-main, Rizky harus membayar hingga jutaan untuk memperoleh satu bungkus masker.
"Tadi pagi saya beli gila sampai 2 juta satu bungkus. Dibeli ya karena demi kesehatan, satu bungkus gitu harganya segitu.
Barangnya belum datang soalnya online karena supermarket-supermarket nggak ada.
Kemarin nyari-nyari sampai subuh nggak dapat sayang banget," beber Rizky.
Ia pun menyayangkan terjadinya kelangkaan masker.
"Amat sangat disayangkan, ketika masyarakat lagi membutuhkan, semoga pemerintah bisa aware lah sama hal-hal seperti itu," kata Rizky.
Rizky pun lebih memilih untuk positif thinking dalam menghadapi virus Corona.
"Khawatir iya cuma positif aja, positif thinking, biasanya kan sugesti kalau yang kayak gitu, sugest pikiran takut takut, kena, amit-amit kan.
Jadi lebih baik positif thinking, makanan dijaga, kesehatan segala macam," imbunya.
Tak hanya itu, Rizky juga tidak membatasi aktivitas dirinya karena virus Corona.
"Kalau aku pribadi karena positif ya jadi kayak udah ajalah, dijalanin aja maksudnya lebih berpikiran positif aja.
Jangan dijadikan itu sugesti yang akhirnya menjadikan kita takut untuk ngapa-ngapain," pungkasnya. (*)
Source | : | tribunstyle.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar