Terlebih makanan basi yang di simpan dalam suhu ruangan, dimana itu lebih berisiko membahayakan tubuh.
Walaupun makanan basi tersebut dimasak ulang atau dipanaskan kembali tidak ada dampak positifnya.
Sebab makanan sudah terkontaminasi dengan bakteri dan kotoran lainnya yang terbang bersama udara ruangan disekitar.
Selain dapat menyebabkan diare, keracunan makanan basi juga dapat menyebabkan kram perut, merasa lemah tidak bertenaga, merasa kedinginan, bahkan demam hingga melebihi 38° Celsius.
Kenestapaan warga wuhan pun diungkap dengan baik oleh laporan yang diberitakan AFP (28/2/2020).
Di mana seorang warga bernama David Dai yang berdomisili mengaku keadaan kota Wuhan saat ini sangat mengerikan.
"Di lingkungan tempat saya tinggal, kenyataannya benar-benar mengerikan," katanya.
Lebih lanjut, keluarga dari perempuan berusia 49 tahun ini harus benar-benar bergantung pada diri mereka sendiri.
Untuk stok bahan makanan, mereka telah mengeringkan dan menyimpan kulit lobak sebagai tambahan nutrisi di makanan.
Meski kompleks apartemennya sudah memiliki kelompok pembelian, Dai mengatakan penduduk setempat tidak puas dengan harga dan kualitas makanan yang beredar.
"Banyak tomat, banyak bawang, mereka sudah busuk," katanya pada AFP. Dai juga mengatakan lebih dari sepertiga makanan harus dibuang karena tidak layak dikonsumsi.
Kelompok pembelian merupakan grup obrolan yang dibentuk untuk membeli makanan dan keperluan sehari-hari di Wuhan.
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar