“Dia memiliki bahasa Inggris yang sangat baik tetapi saya tidak fasih berbahasa.
Dia mengatakan kepada saya bahwa dia berasal dari Chongqing, China dan ini adalah pertama kalinya dia bepergian ke Taiwan meskipun dia telah pergi ke banyak tempat.
Awalnya, ada satu kursi di antara kami, tetapi setelah berbicara sebentar, dia berganti kursi dan duduk tepat di sebelah saya,” katanya.
"Dia memberi tahu saya tentang rencananya di Taiwan yang membuat saya sedikit terkejut karena agak padat dan tidak mungkin untuk dilakukan semuanya.
Dengan lembut saya menjelaskan kepadanya masalah dengan rencananya, dan kami terus berbicara selama penerbangan," papar pria tersebut.
Hal lainnya terjadi selama penerbangan, yakni pesawat mengalami turbulensi.
"Tiba-tiba, kami mengalami beberapa turbulensi dan pesawat berguncang. Saat itulah dia berkata ingin tidur selama turbulensi dan mengenakan masker mata."
Si pria menuliskan, selama turbulensi tangan keduanya bergandengan tanpa ia sadari.
Source | : | Wiken.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar