Geger Bocah Pembunuh, Psikolog Bongkar Makna Terselubung di Balik Coretan Diarinya, Berkali-kali Sebut Kata 'Ayah' Hingga Gambaran Sadis yang Miliki Arti Mencengangkan
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI dan Instagram/@pmmanagement
Poppy Amalya menganalisis buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tahun di Sawah Besar
"3. Kenapa sampai melakukan: informasi di baca ybs kerap menonton youtube horor yg mungkin ada tindakan sadis, nah karena semua yg visual langsung masuk ke bawah sadar.
Di bawah sadar manusia letak syaraf yg atur gerakan atau perilaku. Jadi tanpa di analisa maka ia melakukan tanpa sadar. Di dukung oleh kemarahan."
Pakar mikro ekspresi ini menyebut bahwa pelaku masih memiliki hati nurani hingga berani menyerahkan pada polisi.
"4. Menyerahkan diri: masih ada hati nurani dan rasa bersalah."
Selain itu, Poppy juga memberikan solusi agar pelaku mendapat mendampingan dari seorang psikologi.
Poopy menyarankan agar keluarga selalu mengajarkan kecerdasan emosi kepada anak agar kasus seupa tidak terjadi.
"5. Solusi: segara ada pendampingan psikolog BENERAN, khususnya psikolog klinis. Ambil hikmahnya ibu2 dan bapak2 utk memahami pentingkan arti "komunikasi dalam keluarga", ajarkan anak mengenal kecerdasan emosi. Dan pantau penggunakan you tube. Karena langsung masuk ke bawah sadar anak. Semoga keluarga kita di jauhkan hal negatif. Dan sayangi keluarga... utk keluarga korban, turut berduka cita.
Utk pelaku segara di dampingi psikolog. Utk penanganan dan teknik pembahasan pemikiran ada di #myhopebukupertamapoppy. Semua gambaran saya masih asumsi. Polisi pasti jauh lebih baik menanganinya secara profesional," pungkasnya.
Komentar