GridPop.ID - Netizen tengah dihebohkan dengan video viral yang beredar di media sosial yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur.
Sebuah video yang beredar di media sosial Facebook menunjukaan sebuah rumah yang dihancurkan menggunakan ekskavator.
Sebut saja lelaki berinisial H (35), tega merobohkan rumahnya dengan ekskavator karena menduga sang istri (NW) telah berselingkuh.
Diketahui H tengah pergi ke Korea untuk bekerja dan menafkahi keluarganya, hingga bisa membuat rumah yang telah ditinggali istrinya.
Namun, ketika H sedang banting tulang menjadi seorang TKi di Korea, sang istri malah asik selingkuh dengan lelaki lain.
Tak tanggung-tanggung, perselingkuhan itu berlangsung hingga sang istri hamil.
Geram melihat tingkah sang istri, H rela menghancurkan rumah yang telah dibangun dengan jerih payahnya.
Usut punya usut, ternyata sudah ada upaya mediasi agar rumah pasangan suami istri yang sudah bercerai itu tidak dirobohkan.
“Rencananya rumah itu untuk anak mereka yang kedua. Namun, karena berdiri di tanah warisan dari pihak perempuan dan masih menjadi harta warisan bersama upaya mediasi gagal,” ujar Kapolsek Somoroto Kompol Nyoto, Sabtu (7/3/2020).
Setelah itu, menurut Nyoto, rumah tersebut dirobohkan secara manual.
Namun, setelah mengetahui bahwa tembok rumah tersebut terbuar dari beton, maka H menggunakan ekskavator.
Sementara itu, berdasar informasi yang diterima polisi, rumah tersebut hasil dari H selama bekerja di Korea.
Namun, diduga karena perselingkuhan, rumah tangga H dan NW menjadi berantakan.
“Informasinya seperti itu (selingkuh). Yang laki ini kan kerja di Korea, rumah ini dibangun dari hasil kerja di Korea itu,” ucap Nyoto.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian itu menjadi viral di media sosial setelah diunggah di Facebook.
Dalam postingan yang diunggah akun Facebook Nunung Ningsih, juga menyertakan foto dan video proses perobohan rumah yang disaksikan oleh warga sekitar.
Postingan yang diunggah pukul 13.00 WIB tersebut mendapat tanggapan hampir 915 netizen, dan dikomentari lebih dari 579 netizen, serta dibagikan 64 kali.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar