GridPop.ID - Virus Corona memang semakin merebak di Indonesia.
Kisah kurang menyenangkan di alami oleh salah satu warga berinisial Z (37)
Ia tinggal di Silandit, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Sumatera Utara,
Pasalnya dirinya mengalami perlakuan yang tidak mengenakkan ketika memerikasakan dirinya ke rumah sakit di daerahnya.
Setelah itu, Ia memutuskan untuk mendatangi Kantor Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Burangir, Kota Padang Sidempuan, Senin (9/3/2020).
Dia datang untuk meminta bantuan.
Z mengaku keberatan atas perlakuan pihak RSUD hingga Dinas Kesehatan Kota Padang Sidempuan.
Pasalnya, identitasnya viral setelah surat dokter yang merujuknya malah viral di media sosial.
Sementara, surat rujukan itu berisi keterangan bahwa dia diduga terjangkit virus corona.
Ada juga pernyataan Kepala Dinas Kesehatan yang menyebut identitasnya sebagai pasien yang diduga mengidap Covid-19 yang menyebar di media sosial.
Baca Juga: Satu Korban Virus Corona di Indonesia Meninggal Dunia, Begini Kisahnya yang Tak Diduga, Ternyata...
Perlakuan yang aneh
Tidak hanya itu, Z mengatakan, saat dia dirujuk ke RSUD Kota Padang Sidempuan, wanita yang bekerja di perusahaan swasta ini tidak mendapat perlakuan layaknya pasien khusus.
Sebelumnya, pada Selasa (3/3/2020), dia pergi berobat ke salah satu dokter praktik umum di dekat kediamannya.
Kepada dokter, Z mengeluh merasakan panas di bagian dadanya dan menceritakan bahwa ia juga berpergian ke Singapura pada 27 Januari 2020, selama satu hari.
Kemudian, oleh dokter dengan ditemani satu perawat dan keluarganya, Z dirujuk ke RSUD Kota Padang Sidempuan.
Dengan membawa surat rujukan yang kemudian viral di media sosial tersebut, Z mendatangi Instalasi Gawa Darurat (IGD) rumah sakit.
Sampai di IGD, Z diterima petugas medis yang membaca surat rujukannya.
Anehnya, menurut Z, setelah petugas membaca suratnya, dia tidak mendapat pemeriksaan apapun.
Bahkan, Z disuruh untuk melakukan rontgen ke rumah sakit berbeda, dengan alasan alat rontgen di RSUD sedang rusak.
Padahal, RSUD tersebut menjadi salah satu rujukan untuk penanganan Covid-19.
Dirujuk naik becak
Kemudian, yang lebih menyedihkan, menurut Z, dia tidak mendapat pendampingan petugas medis saat dirujuk ke rumah sakit lain.
Hasilnya, Z bersama saudaranya pergi dan pulang kembali menggunakan kendaraan becak motor.
"Lalu saya dirujuk ke Rumah Sakit Metta Medika. Di sana (RSUD) saya tak dilayani secara khusus. Bahkan, saya pergi untuk rontgen menggunakan becak motor ditemani saudara saya, tanpa didampingi langsung petugas medis," ungkap Zainap dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Selasa (10/3/2020).
Setelah selesai rontgen di rumah sakit lain, Z kembali ke RSUD dan menyerahkan hasil foto rontgennya kepada petugas.
Namun, Z langsung dimasukan ke dalam sebuah ruang kosong yang mirip gudang.
Di dalam ruangan itu, Z mendapat keterangan bahwa ia akan dirujuk ke RS Haji Adam Malik di Medan.
Kemudian petugas memeriksa dadanya dan memasang infus di bagian tangannya.
Selanjutnya, Z dibawa menggunakan mobil Dinas Kesehatan ke Medan.
Kemudian, pada Rabu pagi, Z tiba di RS Haji Adam Malik dan langsung diperiksa.
"Ada beberapa dokter yang memeriksa saya, pelayanannya bagus sekali. Berbeda jauh dengan pelayanan yang saya alami di RSUD Kota Padang Sidempuan," kata Z.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memberitahukan bahwa Z tidak ada dugaan yang mengarah ke Covid-19.
Bahkan, dia langsung diperbolehkan pulang.
Dijauhi orang sekitar
Namun, saat kembali dan tiba di Padang Sidempuan, Z merasakan hal yang tidak biasa.
Kondisi di sekitar lingkungan rumahnya sepi.
Bahkan banyak warga yang seperti menjauhi dirinya.
Z kemudian mendapat kabar dari rekan dan saudaranya bahwa informasi mengenai dirinya yang menjadi suspect Corona sudah viral di media sosial.
Bahkan ada beberapa akun Facebook dan Instagram yang mengunggah langsung surat rujukan dokter dan video berisi keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Sidempuan yang menyebut identitasnya.
"Atas dasar itu, saya merasa sangat dirugikan dan keberatan. Saya ingin kepada pihak RSUD, Dinas Kesehatan, serta pemilik akun yang ikut menyebarkan isi surat dan video itu meminta maaf," kata Z.
Komentar pihak RSUD
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Padang Sidempuan Tetty Rumondang tidak memberikan keterangan secara jelas.
Ia pun tidak memberikan bantahan apapun terkait keluhan yang disampaikan Z.
Tetty malah mengomentari pelayanan di rumah sakit lain, yakni di RSUP Adam Malik.
"Tentu sudah, kan penanganan di Adam Malik (RSUP Adam Malik) sesuai standar," kata Tetty saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
(*)
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar