Pemanfaatan teknologi oleh ASN baginya tidak hanya mengubah sistem kerja yang selama ini terkesan monoton, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan.
"Karena itu kita tidak boleh berpuas diri dan lupa bahwa transformasi digital berjalan begitu cepat, dan kita harus bisa beradaptasi," kata pria kelahiran 14 Maret 1981 ini.
Setiyo pun turut mengharumkan dan melengkapi raihan prestasi Gunungkidul.
Sepanjang 2019, kabupaten terluas di DIY ini berhasil meraih 27 penghargaan, termasuk yang didapatkan oleh Setiyo.
Meski berhasil mengangkat nama Gunungkidul lewat karyanya, Setiyo tak lantas tinggi hati.
Ia justru berharap ada ASN lain yang bisa meneruskan langkahnya untuk bisa mendapat prestasi serupa, atau bahkan lebih baik lagi ke depannya.
"Prestasi ini juga merupakan hasil kolaborasi, semata-mata untuk mewujudkan visi Gunungkidul bersama pemerintah dan masyarakat," kata Setiyo.
(*)
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar