"Pemerintah memandang situasi ini dengan serius, terutama dengan perkembangan gelombang kedua (infeksi)," katanya seperti dikutip South China Morning Post.
Pembatasan perjalanan Malaysia adalah ancaman terbaru terhadap ekonomi Singapura yang sudah terhuyung-huyung akibat wabah virus corona.
Melansir Bloomberg, Singapura sangat bergantung pada pekerja dan makanan dari Malaysia.
Sedangkan Malaysia sudah mulai bergerak sejak Senin malam untuk melarang semua pengunjung dan mencegah penduduk bepergian ke luar negeri selama dua minggu ke depan.
Hal ini akan mematahkan saluran tenaga kerja utama untuk Singapura.
Maybank Kim Eng Research memperkirakan, ada sekitar 400.000 warga Malaysia yang bekerja dan belajar di Singapura melintasi perbatasan setiap hari.
Potensi pukulan terhadap perekonomian Singapura bisa lebih besar.
"Melarang komuter harian pada dasarnya akan memotong hampir sepersepuluh tenaga kerja Singapura, merugikan industri manufaktur dan jasa," kata Chua Hak Bin, seorang ekonom senior di Maybank di Singapura kepada Bloomberg.
Singapura sudah menghadapi resesi karena gangguan terkait virus pada sektor perdagangan dan pariwisata.
Maybank memperkirakan bakal terjadi kontraksi 0,3% pada produk domestik bruto (PDB) Singapura pada tahun 2020, dengan potensi penurunan yang lebih parah jika penutupan Malaysia berdampak lebih besar pada perekonomian.
Source | : | Wartakota |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar