Hal ini dikarenakan oleh depresi atau stres yang memuncak akibat rusaknya hormon endorfin.
Meski demikian, Ningsih Tinampi akhirnya memberanikan diri untuk melanjutkan hidup tanpa suami.
Bahkan Ia berani melangkah keluar dari belenggu mengerikan dari pabrik rokok.
Sebelum menjadi dukun tenar, Ningsih Tinampi sempat bekerja di sebuah pabrik rokok yang dapat mengancam jiwanya.
Melansir Kompas.com, meski buruh pabrik rokok yang mayoritas wanita itu tidak menghirup asap rokok, mereka tetap berpotensi terkena toksin nikotin rokok karena intensif berhubungan dengan tembakau hampir setiap hari.
Debu tembakau dalam proses pemotongan maupun produksi rokok bisa menganggu kesehatan.
Selain itu, mereka juga rentan gejala kurang darah atau anemia karena tuntutan pekerjaan.
Bahkan menurut WHO, wanita atau pekerja di pabrik rokok yang sering terpapar tembakau dapat mengalami asma, kematian mendadak, congekan (telinga berlendir atau mengeluarkan nanah), kanker paru, dan penyakit jantung.
Beruntungnya, Ningsih Tinampi tak mengalami beberapa dampak negatif tersebut, malah kini dia dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
(*)
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar