"Masalah pembacokan itu, karena pelaku (EK) tidak terima dan marah, lantaran korban (ML) memegang pinggul istrinya. Kejadiannya tadi malam," ungkap Anton, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (25/3/2020).
Peristiwa pembacokan itu, kata Anton, bermula ketika EK bersama istrinya MB, jalan kaki dari rumah hendak berkunjung ke kerabat mereka.
Saat itu, keduanya berpapasan dengan ML, sehingga ML yang ingin bercanda lantas memegang pinggul MB.
EK yang tak terima dan marah, kemudian pulang ke rumahnya dan mengambil sebilah parang.
Tak berselang lama, EK pun datang dan tanpa banyak bicara langsung membacok ML dari arah belakang, hingga mengenai punggung dan lengan kiri.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar