GridPop.ID - Wanita ini dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung.
Ya , Neysi Perez dinyatakan tutup usia setelah mendengar tembakan di dekat rumahnya di kota La Entrada, Honduras.
Jenazahnya lantas dimakamkan oleh pihak keluarga setelah melalui beberapa proses di rumah sakit.
Akan tetapi beberapa hari kemudian, kuburannya terpaksa dibongkar.
Mengapa?
Ternyata pacar gadis itu, Rudy David Gonzales, mengaku mendengar suara teriakan dari dalam makam.
Tentu banyak yang tidak percaya dengan ucapan Rudy. Namun dia bersikeras.
Baca Juga: Mengharukan, Sule Kenang Kisah Cintanya dengan Mendiang Lina Zubaedah: Pacar Pertama Sekaligus Istri
Bahkan hal tersebut dia sampaikan kepada stasiun TV lokal Primer Impacto, seperti dikutip dari pop.grid.id pada Rabu (20/11/2019).
"Saya mendengar teriakan.”
“Tetapi saya tidak yakin apakah itu berasal dari makam atau di tempat lain,” ujar Rudy.
Walau masih berduka, dia berusaha menghancurkan makam beton Neysi dengan palu godam.
Kerabat gadis itu bergegas untuk menarik peti mati keluar dari kubur dan membuka tutupnya, sebelum mengipasi dan memijat tubuh gadis itu dalam upaya untuk membangkitkannya kembali.
Saudara perempuan Neysi, Gladys Gutierrez berkata, "Saya memindahkannya, dia tidak berbau, suhu tubuhnya normal."
Tubuh gadis itu dilarikan ke rumah sakit. Tetapi dokter memastikan bahwa gadis tersebut sudah mati.
Para dokter juga menyarankan suara-suara itu mungkin isapan jempol dari imajinasi pacar yang sedang berduka.
Tetapi mereka tidak dapat menjelaskan mengapa jari gadis itu tergores dan banyak goresan tangan pada peti mati.
Para pelayat percaya bahwa Neysi telah berusaha menerobos keluar dari peti mati.
Media lokal menyebut, Neysi mungkin menderita serangan katapleks, suatu bentuk serangan panik parah yang disebabkan oleh tekanan ekstrem.
Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan kehilangan sementara detak jantung.
Neysi kemudian dimakamkan kembali.
(*)
Source | : | GridPop |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar