"Aku bilang, kalau kamu mau mengajak pisah lebih baik bunuh saja aku. Dia tidak mau dan malah marah dan mencaci maki saya."
"Pisau yang dipegangnya, sempat direbut istri dan kembali saya ambil. Saat saya rebut, pisau kena tangan saya ketika itulah saya kesal dan menusuk-nusuk dia," katanya.
Beberapa kali menusuk bagian tubuh istri dan leher, tersangka mengaku masih kesal.
Ia kembali ke dapur rumah mertuanya di Jalan Kanci Putih 6 Kelurahan Demang Lebar Daun Kecamatan IB 1 Palembang untuk mengambil palu.
Palu itu langsung dipukulnya ke kepala sang istri. Melihat istrinya sudah bersimbah darah, ia memutuskan keluar rumah.
Ketika keluar kamar, ia bertemu dengan ayah mertuanya dan sempat bertanya kepada tersangka.
"Ayah bertanya kenapa, saya jawab Sri sudah kelewatan. Setelah itu saya langsung keluar untuk menyerahkan diri," katanya.
Ketika di jalan, ia sempat melepaskan baju yang penuh dengan darah sang istri.
Tersangka langsung menuju ke kawasan Macan Lindungan untuk menyerahkan diri ke polisi.
Ketika di simpang Macan Lindungan, ia bertemu dengan anggota laku lintas dan menyerahkan diri agar diantarkan ke Polsek.
"Saya bertemu dengan polisi, saya bilang habis menusuk dan memukul istri. Minta antarkan ke Polsek, langsung saya dibawa ke Polsek sini ," katanya. (*)
Source | : | TribunSumsel.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar