Dapat bantuan
Pada masa-masa awal tidak pentas, Idris mendapat bantuan sembako dari kafe dan restauran yang tutup di sekitar Wisata Kota Tua.
"Ada bantuan dari Forum Tata Kelola Pariwisata Wisata Kota Tua, anggotanya itu pemilik gedung tua, pemilik usaha kafe dan restoran meski mereka tutup justru mereka bantu alakadarnya. Dari uang yang terkumpul dibelikan sembako lalu disitribusikan ke teman-teman. Ini sudah 2 kali penyaluran bantuan," kata Idris.
Idris terharu karena mereka yang terpaksa tutup masih bisa membagikan sedikit rezekinya kepada para seniman jalanan yang terdampak langsung.
Bantuan yang diterima pun langsung dibagikan kepada seniman jalanan. Namun sebagian dari seniman jalanan sudah memilih pulang kampung sejak pertengahan Maret lalu.
"Jadi semua seniman yang ada di Kota Tua bernasib sama dengan saya. Bahkan sebagian besar sudah pualng kampung seminggu," kata Idris.
Sepi pekerjaan sampingan
Dalam sehari, Idris bisa mengumpulkan uang dari sekitar Rp 150.000- Rp 200.000. Ini diperolehnya sebelum pandemi corona.
Belum lagi, terhentinya job sampingan seperti pentas di acara car free day, gathering perusahaan, atau acara ulang tahun makin membuat Idris kebingungan mencari pemasukan.
Kini Idris hanya pasrah sembari mencari lagi barang-barang yang ingin dijual demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar