GridPop.ID - Virus Corona masih terus meluas dan menginfeksi banyak orang hingga saat ini.
Penularan yang cepat dan bahkan ada yang tanpa gejala membuat covid-19 semakin merajalela.
Banyak yang sembuh, namun angka pasien yang terinfeksi masih terus meningkat.
Semua pun berkeinginan agar pandemi ini agar segera berakhir.
Bingung kapan wabah ini akan berakhir, gelisah jika virus corona ini berlangsung lama.
Karena hal tersebutlah yang mendorong berbagai ahli, paranormal, hingga pemerintah mengeluarkan prediksi tentang perkiraan kapan wabah virus corona itu akan berakhir.
Melanasir Kompas.com Ada yang memprediksi pada Juni, Juli, bahkan September. Prediksi kapan virus corona di Indonesia berakhir menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di laman Tren sepanjang Rabu (1/4/2020) hingga Kamis (2/4/2020).
Karena banyaknya prediksi, masyarakat menjadi bingung dan gelisah tentang waktu yang sebenarnya terkait berakhirnya wabah virus corona.
Melihat hal tersebut membuat jurnalis kondang Najwa Shihab akhirnya angkat bicara.
Najwa mengatakan, bellum ada orang yang bisa mengetahui kapan virus corona akan segera selesai.
"Kita semua tentu berharap ini semua selesai secepatnya tapi jujur, memang tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir," tutur Najwa dalam akun Instagramnya @Najwashihab.
Najwa mengatakan, sangat sulit diprediksi kapan berakhirnya virus ini jika kita tidak memiliki data yang cukup akurat.
Dengan adanya data dapat membantu kita memiliki gambaran tentang pergerakan virus ini.
"Mustahil kita bisa tahu tanpa data yang akurat, susah untuk kita memprediksi jika kita tidak punya gambaran. Bagaimana pandemi corona di Indonesia, apakah sudah sampai puncaknya, apakah mulai bergerak turun, atau bahkan baru bergerak naik," tambah Najwa.
Najwa juga berterus terang, prediksi menggunakan data saja sulit, apalagi tanpa data seperti sekarang ini.
"Dengan data saja sulit sulit untuk prediksi yang akurat, apalagi tanpa data," celetuk Najwa.
Najwa juga berterus-terang, data terkait corona saat ini terus bergerak dan tidak bisa didapatkan cepat, hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.
"Masalahnya data-data terkait corona terus bergerak, selain itu tidak bisa didapatkan dengan cepat dan akurat. Kenapa? sebagian karena pemerintahnya yang cenderung tertutup, sebagian lagi karena sinkronisasi data tidak lancar, dan sosanya karena karakter virus corona yang sulit dideteksi," tutup Najwa.
(*)
Source | : | nakita |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar