Kondisi ini membuat China mengirim tim khusus ke Korea Utara, termasuk para ahli medis untuk membatu Kim Jong-Un.
Kim Jong-Un Sendiri telah berkuasa di Korea Utara sejak kematian ayahnya pada tahun 2011 silam.
Saat ini Kim Jong-Un tidak memiliki penerus yang jelas di negara nuklir tersebut, hal itu ternyata akan membawa dampak besar bagi internasional.
Melansir Daily Express pada Senin (27/4/20), Rumor tentang kematian Kim Jong-Un, bisa menyebabkan peristiwa besar seperti konflik global baru, saat dunia dilanda virus corona.
Jean Lee direktur program Korea di Wilson Center mengatakan, kepada PBS News, bahwa kesehatan pemimpin Korea Utara itu tetap dirahasiakan selama berminggu-minggu.
Lee menjelaskan jika desa-desus kematian Kim benar, ketidakstabilan di Korea Utara dapat mengancam stabilitas seluruh dunia.
Mengingat negara tersebut terus mengembangkan senjata nuklir.
Dia mengatakan, "Ini adalah spekulasi yang sangat ramai dibicarakan, kita masih belum tahu. Keadaan kesehatan pemimpin Korea Utara masih menjadi rahasia yang dijaga ketat."
"Meskipun dia dalam kondisi sakit, ini menjadi sesuatu yang masih terus dipertahankan," tambahnya.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar