GridPop.ID - Maestro campursari asal Solo, Jawa Tengah Didi Kempot kini telah tutup usia.
Penyanyi legendari berjuluk The Godfather of Broken Heart itu meninggal duka mendalam bagi jagat hiburan tanah air.
Mampu berselancar selama 32 tahun di dunia tarik suara, ternyata mendiang Didi Kempot melalui perjalanan panjang hingga akhirnya sukses dikenal masyarakat.
Baca Juga: Didi Kempot Akan Dimakamkan di Ngawi, Begini Penuturan Sang Sahabat: Dia Sangat Sederhana
Musisi legendaris Didi Kempot meninggal Selasa (5/5/2020) hari ini di RS Kasih Ibu Solo Pukul 07.45.
Humas RS Kasih Ibu, David membenarkan Kabar Tersebut.
"Iya meninggal di Kasih Ibu," jelas dia, Selasa (5/5/2020.
Kabar ini pun langsung tersebar luar di jagat maya termasuk Twitter yang mendadak dibanjiri ucapan duka.
Bahkan topik 'Didi Kempot' pun lansung menjadi trending di jagat maya Twitter.
Para sobyat ambyar--sebutan untuk fans Didi Kempot pun merasaka hatinya ambyar atau hancur.
"RIP. Aku ambyar tenan pakdhe. #didikempot," tulis akun @choborungokno.
"Khusnul khatimah Lord kaum ambyar. :'( #didikempot," tulis akun@aanaklereng
Di akhir hidupnya, Didi Kempot menorehkan sejarah baru di dunia musik.
Lagu-lagunya pun bak legenda baru di dunia musik tanah air.
Alunan musik campursari tak lagi bernada katrok atau ndeso, sebaliknya lagu-lagu berlirik sakit hati ini justru digandrungi.
Tak hanya kaum tua, para milenial pun begitu menyintai lagu-lagu Didi Kempot.
Tak serta merta langsung melesat seperti di akhir hidupnya, pria bernama asli Dionisius Prasetyo ini menapaki dunia musik penuh liku.
Didi Kempot sebelumnya kerap dijuluki para penggemarnya dengan nama Bapak Loro Ati Nasional, Bapak Patah Hati Indonesia, Lord Didi, dan yang terbaru disebut-sebut sebagai Godfather of Brokenheart.
Didi Kempot adalah anak dari pelawak terkenal, mendiang Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.
Ia juga adik dari salah satu pelawak senior Srimulat, mendiang Mamik Pondang.
Siapa sangka, di balik ketenarannya saat ini, pelantun lagu "Stasiun Balapan" yang dirilis pada 1999 itu dulunya adalah seorang pengamen.
Dari Jalanan Menembus dan Ambyarkan Hati Milenial
Ia mengawali langkahnya di dunia musik sebagai musisi jalanan sejak 1984 hingga 1989.
Sejak saat itu, Didi telah menciptakan beberapa lagu hingga akhirnya ia bertekat untuk hijrah ke Jakarta dan berharap lagunya dilirik oleh produser.
Lagu-lagu karya Didi Kempot kebanyakan berkisah tentang kesedihan, cinta, dan juga patah hati.
Hal ini membuat orang-orang yang mendengarkan lagunya juga ikut tersayat hatinya.
Pada 2019 lalu, lagu Didi yang berjudul "Pamer Bojo" yang telah dirilis sejak 2016 kembali melejit di dunia musik Tanah Air.
Penggemar musik campur sari Didi Kempot yang kerap disebut dengan Sobat Ambyar kini semakin menyebar.
Tidak hanya terdiri dari kalangan dewasa, tetapi kaum muda kini juga menjadi penggemar lagu-lagu dari pria kelahiran 31 Desember 1966 ini. (*)
Source | : | Tribunnews |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar