GridPop.ID - Belum lama ini sebuah video memilukan viral di dunia maya.
Dalam video viral tersebut ada sosok pemulung bernama Abah Tono yang mengaku hanya berpenghasilan Rp1500 sehari.
Usai viral, banyak orang yang ingin memberikan bantuan lantaran tak tega dengan nasib Abah Tono namun berujung kecewa.
Sayangnya, banyak yang merasa tertipu usai mengetahui kondisi Abah Tono yang sesungguhnya.
Kepala Desa Pangauban, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Enep Rusna, mengungkapkan fakta sebenarnya kehidupan Abah Tono.
Pemulung yang disebut-sebut memiliki pendapatan Rp 1.500 per hari ini, ternyata termasuk warga yang berkecukupan, bahkan rumahnya saja dua tingkat.
"Bukanya mau menyetop, tapi menurut hemat saya masih banyak yang harus dikasihani.
Kalau mau kasih bantuan jangan karena viral Pak Tono yang membohongi diri sendiri," tutur Enep saat dikonfirmasi Kompas.com via sambungan telepon, Minggu (10/5/2020), seperti dikutip dari Tribunnewsmaker.com.
Video seorang kakek bernama Abah Tono mendadak viral di media sosial.
Saat lagi memulung barang bekas, Abah Tono dihampiri seseorang yang merekam video tersebut.
Dalam video tersebut, Abah Tono mengaku mendapatkan penghasilan Rp 1500 - 2000 per hari.
Dengan penghasilan kecil tersebut, terkadang Abah Tono mengaku tidak makan.
Karena pengakuannya di video tersebut, banyak orang tergugah untuk membantu kakek tersebut.
Bahkan tak sedikit yang mendatangi kediamannya untuk memberikan bantuan.
Namun fakta di lapangan justru berbanding terbalik.
Abah Tono ternyata hidup berkecukupan dan memiliki rumah bagus.
Kepala Desa Pangauban, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Enep Rusna mengatakan, meski Abah Tono berbohong dengan mengatakan hanya dapat Rp 1.500 dari memulung.
Padahal rumahnya dua tingkat, namun yang bersangkutan tetap mendapat bantuan dari pemerintah desa setiap bulan.
Enep berjanji bantuan pemerintah Desa Pangauban yang kerap diterima Abah Tono setiap bulan tidak akan dihentikan meski telah membuat malu masyarakat sekitar.
Lantaran sudah kadung viral, kondisi kehidupan serta rumah Abah Tono yang tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat akhirnya menarik perhatian sejumlah media massa terutama televisi.
Pihak kepolisian pun sempat mendatangi kediaman Abah Tono untuk meminta penjelasan kepadanya.
Sebelumnya, pengakuan Abah Tono hanya mendapat uang Rp 1.500 dari memulung barang rongsokan di Bandung, Jawa Barat, membuat tetangganya meradang dan malu.
Sebab, setelah pengakuannya viral, tetangganya di Kampung Babakan Sondiri, RT 02/07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, menjadi malu karena dianggap tidak peduli.
Padahal kenyataannya, Abah Tono termasuk warga yang berkecukupan, bahkan rumahnya saja dua tingkat.
"Tetangga Abah Tono dicemooh karena dianggap tidak peduli.
RT RW juga banyak yang tidak terima kalau dibilang Abah Tono buat makan saja susah," tutur Kepala Desa Pangauban Enep Rusna saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/5/2020).
Sebagai pemangku jabatan pemerintahan desa, Enep pun mendapat imbas negatif.
Beberapa orang pejabat menegurnya dan meminta agar dirinya segera membantu Abah Tono.
"Kenyataan Abah Tono punya rumah bagus, buat makan juga enggak kesulitan karena anak-anaknya pada kerja di pabrik-pabrik.
Terus, bantuan tunai dari desa berupa sembako juga setiap bulan dikasih," ungkapnya.
Sejak video Abah Tono viral, Enep mengatakan kampungnya sering kedatangan orang-orang kaya yang ingin membantu Abah Tono.
"Kalau yang mengadu ke saya ada tiga orang merasa ketipu.
Ada dua kali saya dengar dia bilang seperti kena prank, atau apalah gitu.
Karena banyak yang merasa tertipu, akhirnya yang tadinya mau ngasih bantuan ke Pak Tono malah ngasihnya ke tetangga Pak Tono yang benar-benar miskin," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, belakangan ini warga Bandung, Jawa Barat, dibuat terenyuh dengan beredarnya video wawancara seorang laki-laki tua bernama Abah Tono yang mengaku hanya mendapatkan penghasilan Rp 1.500 hingga Rp.2.000 per hari dari hasil memulung.
Bagaimana tidak terenyuh, pria yang mengaku kelahiran tahun 1950 ini dalam video tersebut mengatakan, uang sebesar Rp 1.500 yang dia dapatkan sudah terbilang besar meski tidak bisa digunakan untuk makan setiap hari .
"Cukup beli minum saja, makan gimana nanti saja, kadang-kadang makan, kadang-kadang enggak. Uang Rp 1.500 kan gede buat Abah mah, bisa buat beli kerupuk," ucap Abah Tono.
Namun ternyata, pengakuan Abah Tono itu tidak sesuai dengan kenyataan di rumahnya.
Sebab, warga Kampung Babakan Sondiri, RT 02/07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ini ternyata memiliki rumah dua tingkat.
"Malah hampir tiga tingkat walau pun belum beres, sepeda motor juga punya," katanya.
Banyaknya orang luar desa Pangauban yang hilir mudik keluar masuk desa untuk memberikan bantuan kepada Abah Tono juga menimbulkan kekhawatiran lain.
"Sekarang ini kan musim Covid-19, sejak viral jadi banyak tamu keluar masuk ingin tahu rumah Pak Tono.
Yang kita takut malah nanti ada penularan.
Makanya tetangganya juga geram, takutnya yang bawa bantuan malah bawa penyakit," tuturnya.
Meski demikian, Enep mengaku tidak akan melarang siapa pun untuk memberikan bantuan langsung kepada Abah Tono.
Meski demikian, dia mengimbau kepada para dermawan agar bisa memperhatikan masyarakat lain yang kondisi ekonominya di bawah Abah Tono. (Tribunnewsmaker.com/*)
(*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Punya Rumah 2 Tingkat & Berkecukupan,Berikut Fakta Abah Tono yang Bohong Dapat Rp 1500 dari Memulung
Source | : | Sripoku |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Komentar