Grid.ID - Sebagai orang tua, memberikan pengawasan pada anak merupakan hal yang penting.
Jangan sampai anak melakukan hal yang bisa merugikan mereka sendiri seperti kisah pasangan asal Taiwan ini.
Di usia 42 dan 38 tahun, pasangan suami istri ini harus menjadi kakek dan nenek karena putra mereka tak sengaja menghamili pacarnya.
Karena anaknya tak memiliki pengalaman sama sekali, pasangan suami istri tersebut bersedia merawat cucu dari putra mereka sendiri.
Ibu dari anak laki-laki tersebut bahkan mengatakan jika bayi tersebut terlihat seperti putranya sendiri daripada cucunya.
Berdasarkan laporan dari media setempat, pasangan suami istri tersebut mengaku jika keduanya dahulu juga menikah diusia yang sangat muda.
Pada waktu itu, mereka juga meminta bantuan dari ibunya untuk merawat anak mereka sementara keduanya bekerja.
Akibatnya, kedua pasangan suami istri itu tak memiliki banyak waktu untuk merawat dan menghabiskan banyak waktu dengan putranya.
Karena hal itulah, putra mereka jarang mendapatkan pengawasan hingga akhirnya tak sengaja menghamili pacarnya.
Untuk menebus kesalahannya, mereka berkonsultasi dengan banyak orang hingga akhirnya memutuskan ikut merawat bayi dari putranya.
Setelahnya, sang istri memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan merawat penuh sang cucu.
Sementara itu, sebelumnya pasangan tersebut baru mengetahui putranya menghamili sang pacar tepat empat hari sebelum cucunya lahir.
Bahkan sang putra juga mengaku baru mengetahui pacarnya hamil saat usia kandungan 37 minggu usai melakukan tes kehamilan.
Keduanya lantas pergi untuk melakukan USG dan melahirkan bayinya 4 hari kemudian.
Meskipun dirinya senang menjadi kakek, pria tersebut tetap megingatkan putranya agar lebih berhati-hati di masa depan agar kejadian serupa tak kembali terulang.
(*)
Artikel ini telah tayang di GridPop.ID dengan judul Putranya yang Baru Berusia 16 Tahun Tak Sengaja Hamili Pacarnya, Pasangan Suami Istri Ini Terpaksa Jadi Kakek Nenek dan Rawat Sang Cucu Layaknya Anak Sendiri
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Komentar