GridPop.ID - Puasa ramadhan di tahun ini memanglah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini dikarenakan bertepatan dengan adanya pandemi global corona.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dan MUI menghimbau seluruh umat islam untuk melaksanakan ibadah selama bulan puasa ini di rumah saja.
Hal ini dikarenakan agar tak semakin memperburuk keadaan.
Bahkan juga disampaikan, menghindarkan diri dari wabah penyakit juga merupakan suatu kewajiban dan juga merupakan ibadah.
Contohnya salat Tarawih bisa dilakukan dari rumah demi memperkecil penyebaran virus corona.
Namun tidak seperti Ketua RW yang satu ini.
Sebanyak 28 warga RW 07, Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat dievakuasi setelah sempat kontak fisik dengan seorang warga yang positif Covid-19.
Camat Tambora, Bambang Sutama menjelaskan, ke-28 warga itu adalah 20 jamaah Salat Tarawih di Musala Baitul Musilimin dan 8 anggota keluarga O Ketua RW setempat yang positif corona.
Diketahui, kendati Majelis Umat Indonesia telah mengimbau agar tak melaksanakan Salat Tarawih di masjid, namun hal tersebut tak digubris warga setempat.
"Jadi berdasarkan swab tes dari tim medis pada hari Jumat ternyata Pak O (Ketua RW 07 ) beserta istrinya positif.
"Namun hari Sabtu tim medis datang bersama lurah dan tiga pilar kelurahan membujuk untuk dirujuk ke rumah sakit,
"(beliau) menolak malah masih melakukan aktifitas Salat Tarawih di Musala," kata Bambang saat dikonfirmasi, Senin (11/5/2020).
Bambang mengatakan, proses evakuasi kepada 28 warga RW 07 Jembatan Besi itu dilakukan pada Minggu (10/5/2020) kemarin.
Mereka menjalani rapid test di Puskesmas Tambora dan diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil test keluar.
"Sementara (warga yang positif), akhirnya setelah kami bujuk, dia mau asalkan tidak dibawa ke RSU Kemayoran. Maka saat ini dia kami bawa ke RS Tarakan," kata Bambang.
(*)
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar