"Selama perjalanan saya tidak pernah tinggal di hotel atau hostel, tetapi selalu dengan masyarakat lokal.
Saya sangat bersyukur bahwa saya punya kesempatan unik untuk hidup dengan keluarga lokal di 60 negara.
Sebagian besar keluarga angkat saya di Indonesia dan Malaysia adalah keluarga Muslim.
Mereka tidak pernah memaksa saya untuk mengikuti agama mereka, tetapi mereka hanya menunjukkan cara hidup mereka.
Hal itu sangat menginspirasi saya untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan mengapa saya memutuskan untuk mengambil kelas tentang Islam di masjid-masjid lokal di Kuala Lumpur dan Jakarta.
Sementara mengambil kelas, saya masih tidak memiliki niat untuk mengkonversi. Guru saya menghormati itu dan hanya menunjukkan lebih banyak tentang Islam.
Setelah beberapa minggu diskusi, membaca Quran dan berlatih bagaimana berdoa, aku tahu bahwa masuk Islam akan menjadi hal yang tepat untuk dilakukan dalam hidup saya" tulis Michael.
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar