GridPop.ID - Rasa cinta Atta Halilintar kepada Aurel Hermansyah nampaknya sudah begitu dalam.
Bahkan, dirinya sampai terbakar api cemburu saat Aurel Hermasnyah bertemu dengan sang mantan kekasih.
Ternyata, Verrell Bramasta pernah menjadi kekasih Aurel Hermansyah sebelum bersama Atta Halilintar.
Hal ini membuat Poppy Amalya melihat dan membaca ekspresi wajah Atta Halilintar.
Ekspresi wajah Atta Halilintar baru-baru kembali menyita perhatian Pakar Mikro Ekspresi, Poppy Amalya.
Poppy Amalya mencoba melihat sisi lain Atta Halilintar yang dikabarkan dekat dengan putri sulung Anang Hermansyah.
Dirinya menilai secara psikologis ekspresi kekasih Aurel Hermansyah menandakan adanya kemarahan dan cemburu.
Hal tersebut telah diungkap Poppy Amalya pada akun Instagram @poppyamalya, Kamis (14/5/2020) saat Poppy melihat video Youtube Atta Halilintar dan Verrell Bramasta.
Atta Halilintar cemburu dengan Verrell Bramasta usai memanggil Aurel dengan sebutan 'Sayang'.
Seperti yang diketahui bahwa Verrell Bramasta adalah mantan kekasih Aurel Hermansyah saat duduk di bangku sekolah.
"Mulut terkunci rapat di tekan dalam lalu minum air berturut-turut, menandakan kemarahan, gerah dan cemburu karena kasih sayangnya cintanya yang dalam," ujar Poppy Amalya.
Menurut Poppy Amalya, Atta terlihat begitu takut dengan pikiran-pikirang yang menghantuinya kala itu.
"Khawatir pisah, khawatir direbut kembali tapi ditutup oleh perasaan yang ngomong juga akan menikah," timpalnya.
Atta Halilintar mengira jika sahabatnya itu masih menyimpan perasaan kepada kekasihnya.
"Yang Atta tahu bahwa mereka bersahabat tapi masih sayang," ungkap Poppy.
Ekspreswi Atta Halilintar juga mengundang beberapa komentar netizen yang menyaksikannya
"Lucu banget pas cemburu gini si abang Atta," tegas @jajam_vblove.
"Btw suara Aurel empuk banget yah, jadi nya yang denger merasa nyaman termasuk Verrel," saut @sshelmet.
"Baru tau saya kalau cemburu itu bikin orag jadi pengin minum terus," ucap @linanoviana66.
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Popi |
Komentar