"Sebagai orang Jawa saya melihatnya, jika tiba-tiba terjadi Pageblug. Seperti misalnya ada peristiwa hama belalang dimana-mana. Lalu bagaimana kita mengatasinya? Waktu itu, ada yang namanya ritual sehingga belalangnya pergi," ungkapnya.
Wabah apapun yang ada, sejatinya telah diatur oleh sang Pencipta.
"Bagaimanapun hal-hal tersebut ada yang mengatur," ungkapnya.
Ki Kusumo melihat bahwa wabah Covid-19 harusnya diisi dengan doa yang bisa mendekatkan manusia dengan sang Pencipta.
"Ayo kita lakukan sebuah proses ritual keheningan jiwa, kita mengingat bahwa kita ini siapa dan berasal dari mana. Kita bagaimana dan harus apa?" ungkapnya.
Bagi Ki Kusumo, wabah ini merupakan peringatan agar manusia berbuat lebih baik lagi.
"Saya berfikir bahwa ini adalah peringatan dari alam semesta. Ini adalah Pageblug yang akan kita sikapi," ungkapnya.
(*)
Source | : | Wartakota |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar