"Sehelai rambut panjang meningkatkan resiko saya membawa virus corona ke rumah. Jadi, untuk pertama kalinya sejak saat tingkat pertama mahasiswa FK. Saya membotaki kepala sendiri," ungkap dr. Gia.
Dirinya juga kemudian memberikan pesan bagi para lali-laki pencari nafkah.
Terutama yang masih harus bekerja di tengah wabah yang kian merebak.
"Untuk para suami yang masih sangat terpaksa harus bekerja keluar. Mari kita botak bersama. Untuk para Istri, yang ikhlas ya. Suaminya tetap pada ganteng kan walau botak?" sambungnya.
Baginya, rambut sekalipun bisa menjadi tempat dimana virus berada.
Ia tak ingin menjadi sumber pembawa virus setibanya di rumah.
Demi meminimalisir hal itu terjadi, dr. Gia Pratama memutuskan untuk mencukur plontos rambutnya.
Baginya penampilan bukanlah yang utama dibanding keselamatam diri sendiri dan orang lain.
(*)
Source | : | gridfame.id |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar