GridPop.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Roy Marten?
Ayahanda Gading Marten ini merupakan seorang aktor senior yang masih eksis hingga saat ini.
Roy Marten sendiri masih aktif di industri hiburan Tanah Air.
Ia masih terlibat dalam beberapa proyek sinetron yang melejit di Tanah Air.
Menjadi salah satu aktor lawas yang masih berkarier hingga saat ini, pria dengan nama asli Rpy Wicaksono Abdul Salam ini memiliki cerita pilu di awal kariernya.
Melansir dari Kompas.com, secara terang-terangan ayahanda Gading Marten ini membeberkan cerita pilu di awal kariernya.
Mengawali karier dari dunia model, Roy Marten hijrah ke Jakarta dari Salatiga, sejak tahun 1972.
Jalan yang dilalui Roy Marten tidak mudah.
Ia pernah hidup menggelandang dan merasakan susah di Jakarta. Bahkan, Roy Marten pernah merasakan tidak memiliki uang untuk membayarongkos naik bus.
"Naik bus, ketika itu Rp 10 perak, itupun tidak bisa bayar," kenang Roy Marten.
Roy Marten bersyukur ketika itu ada teman yang mengizinkannya tinggal di sebuah bangunan tak terpakai dan ada di tengah persawahan.
"Ada satu bangunan belum jadi, saya tinggal di situ. Sekarang jadi Taman Anggrek, di situ saya tinggal, masih sawah," ucap Roy Marten.
Saat bermain dalam film pun, diakui Roy ia pernah ditampar sebanyak 17 kali saat syuting film Badai Pasti Berlalu (1977) garapan sutradara Teguh Karya.
Kebetulan adegan yang akan diambil saat itu adalah Roy Marten harus ditampar oleh Christine Hakim.
Bukan hanya sekali, tapi Roy Marten akhirnya ditampar hingga 17 kali sampai berkunang-kunang.
"Cut. Ambil yang take pertama," kata Roy Marten menirukan ucapan Teguh Karya saat itu.
"Jadi inilah kemarahan Teguh Karya. Dia balas dengan pakai tangannya Christine Hakim," ujar Roy Marten.
Lanjut Roy menceritakan di awal kariernya, honor pertama yang ia terima dari dunia seni.
Roy Marten awalnya mengungkapkan bahwa pertama kali ikut casting karena diajak oleh seorang wartawan Sinar Harapan, Albert Situmorang.
Ketika itu tahun 1974, Roy Marten langsung mendapatkan peran utama.
"Saya dibayar Rp 100.000, ketika itu sebetulnya enggak gede," kata Roy Marten.
Mendapatkan honor Rp 100.000, Roy Marten mengatakan bahwa temannya yang meminta untuk mengembalikannya karena bayaran tersebut dinilai terlalu kecil untuk pemeran utama sebuah film.
Namun, bagi Roy Marten, uang Rp 100.000 itu sangat berharga dan tidak ingin dia kembalikan.
"Saya bilang jangan (kembalikan), Rp 100.000 buat saya kayak sekarang Rp 1 miliar mungkin, karena duit saya biasanya Rp 1.000," kata Roy Marten diiringi tawa.
Semua perjalanan sulit yang dialami oleh Roy Marten membuatnya mampu mempertahan eksistentisnya di dunia hiburan hingga saat ini.
Bahkan di masa kejayaannya di era 80-an, Roy Marten dijuluki The big 5 karena termasuk dalam jajaran 5 besar aktor berbayaran termahal bersama dengan Robby Sugara, Yenny Rachman, dan Yati Octavia.
Tak heran, jika kini Roy Marten memiliki sebuah rumah berukuran luas di kawasan Jakarta Timur.
Uniknya, rumah luas ini punya desain bergaya tempo dulu lengkap dengan hiasan ukir-ukiran kayu jati.
Yuk intip deretan potret isi rumah Roy Marten di Jakarta Timur yang dihimpun Grid.ID dari YouTube Alvin & Friends.
Berikut beberapa potret rumah mewah milik Roy Marten.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar