GridPop.ID - Apakah kalian terpikirkan tentang negara termiskin di dunia?
Apakah kalian bisa membayangkan bagaimana keadaannya?
Ibu Kota suatu negara biasanya menjadi pusat ekonomi di negara tersebut.
Citra baik tentu saja harus ditampilkan demi mengundang investor.
Turis maupun investor yang datang dari negara lain ke Ibu Kota suatu negara biasanya memiliki tujuan untuk mengevaluasi negara tersebut.
Ibu kota adalah daerah yang mewakili citra suatu negara.
Kemudian, mereka akan menentukan apakah negara tersebut layak untuk dijadikan investasi pembangunan dengan modal tinggi atau tidak.
Maka sangat baik untuk membangun reputasi tertentu sebuah negara, dengan membangun ibukotanya untuk menciptakan komoditas yang menghasilkan modal di negara itu.
Namun, kali ini kami akan berbicara mengenai sebuah Ibu Kota yang disebut-sebut 'termiskin' di dunia, menurut Flower Wolrd Travel.
Kota ini adalah Honiara, Ibu Kota Kepulauan Solomon, di mana Kamu tidak akan menemukan gedung pencakar langit di kota ini.
Nama Honoira juga sangat berarti, di mana ini adalah transliterasi dari dialek lokal negara itu, maknanya adalah "tempat angin barat daya bertiup".
Nama itu sangat cocok dengan kondisi alam setempat, di mana angin barat daya bertiup sepanjang tahun.
Dari arah angin, Kamu bisa melihat banyak orang dengan kehidupan yang sederhana.
Honiara adalah kota yang indah, dengan garis pantai dan Kamu akan merasa berada di kota pada masa lalu ketika berkunjung ke kota ini.
Namun, karena sangat miskin, tidak ada gedung pencakar langit di kota ini, semua orang tinggal di rumah khusus dengan daerah yang terbelakang.
Bagian atas lotengnya tertutup besi dan dipenuhi dengan bak cucian, saat hujan air akan mengalir ke kolam di sepanjang westafel.
Honiara juga memiliki tradisi yang unik di mana orang akan memelihara banyak babi untuk mendapatkan istri dengan mudah.
Dengan demikian, Kamu bisa mendapatkan istri dengan memiliki banyak babi.
Selain itu, di Honiara mereka bisa mendapatkan banyak istri jika Kamu memiliki banyak babi.
Setelah menikah, mereka para istri akan membantu memelihara babi-babi ini.
Banyak orang mengatakan, mereka tidak dapat memahami adat istiadat di sini, namun masyarakat setempat merasa luar biasa.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar