GridPop.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Kim Jong Un.
Presiden Korea Utara ini adalah sosok yang dikenal bengis dan kejam.
Ia juga dikenal sebagai diktator yang tak berperikemanusiaan.
Pasalnya, ia tak segan mengeksekusi warga dan bahkan keluarganya sendiri yang menentang perintahnya.
Namun siapa sangka, ternyata sosok bringas itu pernah menjadi idola di negara yang hingga kini masih berjuang memperoleh kemerdekaan.
Nama Kim Jong-un punya tempat tersendiri di hati warga Gaza, Palestina.
Fotonya bahkan disandingkan dengan bendera Palestina, lengkap dengan bendera Korea Utara.
Tak berhenti sampai di situ, warga Korea Utara di Gaza pun diberi penawaran luar biasa.
Warga Korea Utara dijamin akan selalu diberi diskon besar-besaran jika makan di restoran di Gaza.
Peristiwa tentang sosok Kim Jong-un yang menjelma menjadi idola baru di Gaza, Palestina, ini ramai diberitakan pada 2017.
Saat itu, sebuah restoran di Jalur Gaza menawarkan diskon besar-besaran bagi warga Korea Utara.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada pemimpin negeri itu, Kim Jong Un.
Lalu apa sebenarnya yang sudah dilakukan Kim Jong-un? Berikut ini uraiannya.
Pada 2017, Kim Jong Un menjadi salah satu pemimpin dunia yang paling kuat menentang langkah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Diskon 80 persen bagi pelanggan asal Korea Utara sebagai penghargaan atas dukungan pemimpin Kim Jong Un terhadap Palestina," demikian tertulis di Restoran Rabaa di kamp pengungsi Jabalia.
Namun, agaknya sang pemilik restoran, Salim Rabaa, tak akan mendapatkan pelanggan asal Korea Utara dalam waktu dekat ini.
Sebab, tak ada seorang pun warga Korea Utara yang berada di Jalur Gaza saat ini atau warga Palestina yang juga memegang paspor Korea Utara.
"Saya tahu tak ada warga Korea Utara di Jalur Gaza, tetapi inilah yang setidaknya bisa saya tawarkan sebagai bentuk rasa terima kasih," kata Salim.
Selain itu, Salim juga memasang beberapa foto Kim Jong Un di rumah
makan kecil itu.
Dan, langkah Salim ini menjadi perbincangan warga dan pelanggan restoran tersebut.
"Saya mencintai Kim Jong Un karena dia berdiri menentang Amerika," kata seorang pelanggan.
"Saya akan menemui dan menyalami warga Korea Utara jika mereka muncul di sini," tambah pelanggan lain.
Kim Jong Un menyebut Presiden AS Donald Trump sebagai "orang pikun" serta menyebut keputusannya terkait Yerusalem sebagai sebuah langkah cerobah dan aksi jahat.
Israel menduduki sisi timur Yerusalem sebagai hasil Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mendeklarasikan seluruh kota itu sebagai ibu kotanya yang tak terpisahkan.
Namun, langkah Israel ini tak diakui dunia internasional, apalagi Palestina menganggap Yerusalem sebagai ibu kota masa depan negeri itu.
Untuk memasuki Yerusalem, warga Gaza harus mendapatkan izin dari Pemerintah Israel yang sudah memblokade wilayah Palestina itu selama satu dekade.
(*)
Source | : | kompas |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar