"Jadi kita ini mau ke rumah Pak Slamet Bosque. Ini jalanan ke rumah Pak Slamet nih. Akhirnya kita mampir juga nih ," kata Baim.
"Tapi jangan kecewa ya. Tempatnya jangan dikucilkan," kata Pak Slamet.
Ketika tiba di rumah sang sopir, Baim Wong pun terhenyak.
Tampak rumah Pak Slamet disesaki dengan barang-barang, karena ruangan yang tersedia pun cukup sempit ukurannya.
Beberapa bagian rumah tampak keropos dimakan rayap.
"Mohon maaf ya kondisinya memprihatinkan," kata Pak Slamet begitu melihat reaksi Baim Wong.
"Enggaklah ni mah enak nih," kata Baim mencoba menghibur sang sopir.
Lantas, Baim Wong pun keliling rumah Pak Slamet.
Mulai dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi dan dapur ada di rumah yang berukuran kecil tersebut.
"Bosku ternyata rumahnya seperti ini loh. Sederhana tapi bikin nyaman," kata Baim Wong.
Setelah itu, Baim Wong melihat salah satu sudut rumah yang atapnya terbuka. Jika saat hujan angin, air pun masuk ke dalam rumah.
"Ini nih bocor dong nih," kata Baim Wong kepada Pak Slamet.
"Ini engga bocor, cuma kalau udah ada angin tempias doang," jwab Pak Slamet.
Setelah puas melihat sekeliling rumah Pak Slamet, Baim Wong pun mengucapkan janji.
Suami Paula Verhoeven ini berencana untuk merapikan rumah sang sopir, Pak Slamet.
Baim Wong ketakutan rumah sang sopir ini akan cepat ambruk, jika tak segera diperbaiki.
"Ini mah tinggal dirapiin aja. Saya lihat tadi rayap banyak, takutnya malah jadi ambruk," ucap Baim Wong.
Kini setelah 2 minggu berlalu, Baim Wong pun kembali mengunjungi rumah Pak Slamet.
Suami Paula Verhoeven beseloroh bahwa dirinya akan menghancurkan rumah Pak Slamet.
Maka dari itu, Baim Wong pun meminta izin terlebih dulu kepada Pak Slamet.
Source | : | Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar