4. Bisa muncul tunggul, ruam, benjolan dan rambut tumbuh ke dalam.
5. Sangat mungkin akan terjadi Infeksi bakteri.
6. Berpeluang besar risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, karena luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.
Mackar pun mengingatkan, jika mencukur rambut kemaluan wanita bisa berisiko iritasi dan membuat folikel rambut yang tertinggal terinfeksi.
Bahkan, mencukur rambut kemaluan juga dapat meninggalkan luka mikroskopis.
"Ketika iritasi itu dikombinasikan dengan lingkungan yang hangat dan lembab di area kelamin, ini mendatangkan risiko berkembangnya bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit," papar Mackar.
Untuk diketahui, rambut kemaluan di daerah genital juga membantu meminimalkan kontak kulit dengan seseorang yang mungkin sudah memiliki penyakit menular seksual.
Ini terjadi karena rambut di area vital akan membantu mencegah kontraksi.
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Risti Hapsari |
Komentar