Lalu, dinamika portofolio BUMN, kata dia, pihaknya sudah mendapat Kepres bahwa Kementerian BUMN bisa menutup, menggabungkan, dan membentuk kemitraan strategis sehingga BUMN bisa mandiri dan tidak lagi disusui.
"Dari jumlah BUMN yang 142 jadi 107, dan kedepannya hanya 70 BUMN saja," imbuh dia.
Bahkan kini Erick Thohir ingin merubah BUMN yang eksklusif pada masa yang sudah-sudah dengan jargon sinergi antar BUMN itupun juga didobraknya.
Erick ingin menjadikan BUMN sebagai menara gading sebagai bangunan utama dengan ekosistem yang sehat.
Hal itu dilakukan lantaran kini di era Erick Thohir, BUMN harus bisa berkolaborasi dengan badan usaha lainnya seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), swasta dan mitra strategis.
"BUMN jadi menara gading dulu, kita mau bangun ekosistem yang sehat," tutur dia.
Kemudian, Kementerian BUMN juga akan menentukan model bisnis BUMN, bukan saja menentukan para direksi dan komisaris saja.
"Setiap klusternya itu sudah menurunkan kluster dari 27 menjadi 12 kluster," imbuh dia.
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar