Pasalnya, diketahui Yodi Prabowo ini masih tinggal bersama keluarganya, tidak ngekos sendiri.
Sehingga, 3 hari sebelum ditemukan tewas, Yodi Prabowo sempat pamitan berangkat kerja.
"Itu udah hilang berapa hari?" tanya wartawan.
"Hilangnya dari Selasa sore mas. Terakhir pamit mau berangkat kerja. Abis itu gak ada kabar sampai sekarang," jawab ayah Yodi Prabowo.
"Sempat ada komunikasi dengan almarhum yang janggal gitu pak?" tanya wartawan lagi.
"Diteror mungkin atau apa?" tanyanya lagi.
"Gak ada," jawab Wandi.
Setelah itu, sang ayah membongkar bahwa setelah satu hari tak pulang, ia sempat menghubungi ponsel Yodi Prabowo.
Akan tetapi, nomor teleponnya tidak aktif.
Bahkan pesan singkat ke WhatsApp-nya Yodi Prabowo pun tak terkirim.
"Dia berangkat kerja Selasa Sore, jadi udah gak ada komunikasi, di WA pun cuma ceklis satu," papar Wandi.
"Almarhum ada musuh gak sih?" tanya wartawan lagi.
"Setahu saya sih gak ada," jawab ayah Yodi Prabowo.
Sementara itu Kasat Reskrim Polsek Pesanggrahan Fajhrul Choir mengatakan, mayat Yodi Prabowo ditemukan Jumat (10/7/2020) pada pukul 11.45 WIB.
Mayat Yodi Prabowo ditemukan tiga anak kecil yang bermain layangan di pinggir Tol JORR dalam posisi tertelungkup.
Namun di tubuh sang editor Metro TV ini ditemukan sejumlah luka bekas tusukan seperti sengaja dibunuh.
Pasalnya, di dekat mayat Yodi Prabowo, ditemukan juga sebilah pisau.
Maka dari itu, pihak dari Metro TV, Don Bosco meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tewasnya Yodi Prabowo.
“Kami minta polisi untuk melakukan pengusutan tuntas. Kalau ada kekerasan, kita harus kejar pelaku,” kata Don Bosco dilansir dari Kompas.com.
Komentar