GridPop.ID - Kabar duka terkait editor Metro TV, Yodi Prabowo masih meninggalkan misteri yang belum terpecahkan.
Kematiannya yang ganjil membuat banyak orang menduga-duga tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Bahkan, pihak kepolisian pun sampai membentuk tim khusus untuk menangani kasus tewasnya Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Seperti diketahui, Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir jalan tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada hari Jumat (10/7/2020) lalu.
Terakhir ia pamit untuk bekerja pada Selasa (7/7/2020) sore dari rumahnya di Jalan Alleria, Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Sejak itu ia menghilang tiada kabar. Sampai akhirnya ia ditemukan dalam keadaan tewas di pinggir jalan tol JORR.
Kasus kematian editor MetroTV tersebut saat ini masih dalam penyedilikan aparat kepolisian.
Yodi Prabowo diduga menjadi korban pembunuhan lantaran terdapat luka ditubuhnya sereta ditemukan senjata tajam jenis pisau disekitar lokasi kejadian.
Dilansir dari Youtube Warta Kota melalui TribunnewsBogor.com, Wandi, ayah Yodi Prabowo sempat mencari keberadaan anaknya siang tadi ke kantor Metro TV.
Hal tersebut karena selama 3 hari Yodi Prabowo hilang kontak.
Saat datang ke kantor, ayah Yodi Prabowo pun bertanya kepada rekan-rekan korban soal keberadaan dan kabar sang anak.
"Saya tadi datang ke kantor Metro TV, pengen cari tahu ke teman-temannya, apa dan gimana ini kabar anak saya," ujar Wandi.
Menurut Wandi, sang anak Yodi Prabowo ini terakhir kali pamitan kepadanya pada Selasa (7/7/2020) saat hendak berangkat kerja.
Pasalnya, diketahui Yodi Prabowo ini masih tinggal bersama keluarganya, tidak ngekos sendiri.
Sehingga, 3 hari sebelum ditemukan tewas, Yodi Prabowo sempat pamitan berangkat kerja.
"Itu udah hilang berapa hari?" tanya wartawan.
"Hilangnya dari Selasa sore mas. Terakhir pamit mau berangkat kerja. Abis itu gak ada kabar sampai sekarang," jawab ayah Yodi Prabowo.
"Sempat ada komunikasi dengan almarhum yang janggal gitu pak?" tanya wartawan lagi.
"Diteror mungkin atau apa?" tanyanya lagi.
"Gak ada," jawab Wandi.
Setelah itu, sang ayah membongkar bahwa setelah satu hari tak pulang, ia sempat menghubungi ponsel Yodi Prabowo.
Akan tetapi, nomor teleponnya tidak aktif.
Bahkan pesan singkat ke WhatsApp-nya Yodi Prabowo pun tak terkirim.
"Dia berangkat kerja Selasa Sore, jadi udah gak ada komunikasi, di WA pun cuma ceklis satu," papar Wandi.
"Almarhum ada musuh gak sih?" tanya wartawan lagi.
"Setahu saya sih gak ada," jawab ayah Yodi Prabowo.
Hingga kemudian, Jumat (10/7/2020), Yodi Prabowo pun ditemukan tewas dengan sejumlah luka sayatan diduga dibunuh.
Pengakuan dari ayah korban pun senada dengan direktur utama Metro TV.
“Kami tahunya keluarganya melapor belum sampai ke rumah juga. (Yodi) ditelepon tak merespons. Kemudian keluarga melapor ke kantor. Kami langsung telepon ke teman-teman dekat,” kata Don Bosco saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).
Sementara itu, menurut cerita keluarga korban, Yodi Prabowo menunjukan perubahan sikap sebelum ditemukan tewas mengenaskan.
Anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Suwandi dan Turina itu seperti merasakan firasat sebelum ditemukan meninggal dunia.
Wartini (40), bibi Yodi Prabowo mengatakan, keponakannya belakangan memang menujukan perubahan sikap tak biasa.
Wartini menjelaskan, sebelum kepergian keponakannya itu, perubahan sikap sempat terlihat pada almarhum.
Menurut Wartini, perubahan sikap terlihat kala almarhum kerap bangun malam untuk beribadah.
"Sebelum kejadian dia (almarhum) ngaji terus. Kata adiknya, bangun malam-malam di kamar, dia ngaji. Terus siang-siang ke masjid depan, ngaji. Pokoknya dia itu beribadah terus, tekun ngaji gitu," jelasnya di rumah duka, Jumat (10/7/2020) malam mengutip Warta Kota.
Wartini menambahkan, sosok almarhum dikenal sebagai seorang yang pendiam.
"Orangnya pendiam dan tekun beribadah. Meski pendiam dia banyak bergaul dan berteman dengan anak-anak muda di sini (lingkungan rumah almarhum)," katanya.
GridPop.ID (*)
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia N |
Komentar