Waktu itu, dua wanita kelas rendah ditelanjangi oleh pejabat Travancore, karena mengenakan pakaian mereka.
Kemudian dua wanita itu digantung di pohon di depan semua orang sebagai peringatan dan pelajaran bagi mereka yang berani melawan aturan.
Hingga kemudian seorang wanita pemberani bernama Nangeli, mengakhiri ketidakadilan ini.
Nona Nangeli dari kelas Ezhava di Kerala adalah salah satu korban pajak mengerikan ini, dia mendatangi petugas bukan untuk membayar pajak.
Tetapi dia memotong payudaranya tepat dihadapan petugas dengan menggunakan sabit, lalu memberikan payudaranya ke pohon pisang dan menyerahkan ke petugas pajak.
Karena kehilangan banyak darah Nageli meninggal, kematian itu memicu pemberontakan besar-besaran, ditambah tekanan dari gubernur Madras memaksa wanita mengenakan pakaiannya tahun 1924.
Tindakan Nageli membuahkan hasil, dia dikenang sebagai "Mulachiparambu" yang artinya negeri wanita berpayudara.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Bikin Pemilik Payudara Besar Sampai Ketar-ketir, Pada Zaman Penjajahan di Negara Ini Inggris Menarik Pajak Payudara, Makin Besar Makin Mahal Tarif Pajaknya"
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica S |
Komentar