GridPop.ID - Sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dikenal sebagai seorang yang keras dan berkepribadian teguh.
Ia selalu dilihat sebagai orang yang pernah berjuang mempertahankan apa yang menurutnya benar.
Meski harus merasakan dinginnya sel penjara, namun kemudian ia kembali dengan sosok yang jauh lebih baru.
Bahkan Ahok BTP masih memegang posisi penting dalam perusahaan BUMN.
Saat diwawancara oleh Iyas Lawrence dalam podcast Makna Talks, Ahok BTP kembali menceritakan apa yang terjadi pada keluarganya saat sedang terancam.
Ternyata kondisi keluarganya saat itu jauh dari kata ketakutan, loh!
Wah, seperti apa ya?
Kasus yang menimpa Ahok pada tahun 2016 memang cukup besar.
Bahkan sampai ada demo besar-besaran, baik dari mereka yang menentang dan juga yang mendukung.
Namun tak diduga, ternyata Ahok sangat santai menghadapi tudingan terhadapnya yang sampai membuat ratusan bahkan ribuan orang turun ke jalan.Kasus yang menimpa Ahok pada tahun 2016 memang cukup besar.
Bahkan sampai ada demo besar-besaran, baik dari mereka yang menentang dan juga yang mendukung.
Namun tak diduga, ternyata Ahok sangat santai menghadapi tudingan terhadapnya yang sampai membuat ratusan bahkan ribuan orang turun ke jalan.
Pasalnya, ia mengaku bisa tidur dengan nyenyak!
Kondisi tersebut pun membuat aparat khawatir kalau keluarga Ahok terancam dan menyarankan untuk pindah.
"Memang ada aparat minta saya untuk diungsikan. Ada ibu saya semua. Lalu kami putuskan kalau diungsikan ke pulau ke mana-mana, ini minta maaf saja ya, justru kalau sampai ada orang rencana mau bunuh saya pun, mau dibawa ke pulau enggak ada orang yang tahu, juga lebih gampang bunuh saya. Itu berita juga enggak ada yang tahu,"
"Saya lebih baik mati di rumah satu keluarga, itu beritanya masih ada orang tahu. Terbunuh di rumah. Rumah saya dibakar, dikeroyok, masih ada yang tahu," lanjutnya.
Ternyata tekanan itu sudah datang padanya sejak dirinya memutuskan untuk merapikan Waduk Pluit pada sekitar tahun 2014.
Makanya ia sempat mengumpulkan keluarganya untuk menyusun strategi.
Tentu saja pada saat itu ia masih bersama dengan Veronica Tan dan juga ada ketiga anak, serta ibunya.
Tak disangka, Nicholas Sean ternyata mau melawan siapapun karena tak mau mati sia-sia.
"Anak-anak saya kumpulkan. Saya sampaikan, mungkin malam ini kita bisa diserbu. Nah, kebetulan rumah di Pantai Mutiara itu memang udah saya bikin, ruangan-ruangan sampai lari ke atas itu semua saya pikirkan waktu itu. Nicho (Nicholas Sean) jawabnya, 'kita fight sampai mati Pa! Kita enggak mau keluar, enggak ada kita mati terbunuh sia-sia, kita lawan'," katanya lagi.
Respon berbeda datang dari kedua anaknya yang lain, Nathania dan Daud.
Namun sebagai ayah, tentu saja Ahok sudah punya jawaban untuk pertanyaan mereka.
"Yang lucu anak yang cewek, Thania. Saya kira dia baru 12-13 tahun. 'Kalau kita mati beneran gimana Pa?', dia bilang. Lucu juga tuh. Saya mesti yakinin dong. Kalau Tuhan izinin kita mati hari ini pun Tuhan janjikan kita langsung masuk surga,"
"Daud yang nyeletuk, 'Ngapain kita ke surga Pa? Di sini rumah kita sudah seperti surga'. Anak kecil yang penting ada wi-fi yang kenceng kan. Saya pikir lucu juga dia berpikir gitu kan," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul: 'Lebih Baik Mati di Rumah Satu Keluarga!', Kata Ahok BTP Saat Pertahankan Keluarganya, Ada Veronica Tan & Anak-anak
Source | : | gridfame.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar