Dewi Yull mengaku senang karena bisa mengenang masa kecilnya bersama orangtuanya.
"Bandeng itu harus dicabutin satu-satu tulangnya. Jadi ingat zaman kecil itu seperti nyabutin uban," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Dewi Yull mengatakan bahwa dirinya hanya menerima pesanan terbatas, yaitu 20 bungkus.
"Paling banyak 20 ekor dan itu sudah maksimal," ucap Dewi Yull.
Pasalnya, ia melakukan usaha tersebut secara home made.
"Ada temen-temen yang mengajak kerja sama, diindustrikan."
"Saya bilang nggak mungkin industri karena ini murni harus pakai tangan, tidak ada blender, tidak ada tepung, semuanya olahan ikan yang harus home made dan by hand made," terang Dewi Yull.
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica S |
Komentar