Alasannya, Jerinx merasa ada potensi gangguan-gangguan yang terjadi dalam proses persiangan online, baik itu manipulasi layar dan hal-hal penting lainnya.
"Manipulasi itu bisa terjadi, ketika saya live Instagram saja, sinyal saya sering di hack. Ketika bicara isu penting, suara saya hilang," jelas Jerinx.
Sayangnya, permintaannya itu tak dikabulkan oleh pengadilan.
Alhasil, Jerinx dan pengacaranya pun memilih walk out meninggalkan sidang perdananya.
Tak berhenti sampai disana, Jerinx pun kembali mengeluhkan soal perlakuan yang didapatnya selama di tahan.
Pasalnya saat keluar dari ruang sidang Jerinx kembali dipaksa mengenakan baju tahanan dan diborgol.
Melansir Tribun-Bali.com, Jerinx berujar bahwa dirinya merasa diperlakukan seperti koruptor, pembunuh hingga teroris.
"Saya koruptor, saya pembunuh, saya maling uang rakyat, saya lebih berbahaya dari teroris," kata Jerinx.
Bahkan saat berada di kantor Ditreskrimsus Polda Bali, Jerinx terus-terus bergumam bahwa perlakuan hukum yang diterimanya sangat tidak adil.
"Nilep uang rakyat boleh penangguhan, beda pendapat harus diborgol seperti teroris," ujarnya sambil berjalan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribun seleb,Tribun-Bali.com |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar