Bagaimana tidak, pidato tersebut nyatanya mampu memprediksi kondisi bangsa Indonesia 24 tahun setelahnya.
Dalam unggahannya, Tutut Soeharto menuliskan penjelasan singkat tentang apa yang disampaikan sang ayah dalam pidatonya.
Tak main-main, Presiden Soeharto ternyata sudah memperingatkan soal hantaman globalisasi bahkan sejak tahun 1995!
“Bapak sejak tahun 1995 sudah mengingatkan akan situasi globalisasi di mana banyak serbuan produk asing. Salah satu bentengnya adalah cinta produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri tidak mati.”
“Mari kita hidupkan kembali nasionalisme kita, dengan mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri," tulis Tutut Soeharto di kolom caption, dikutip dari TribunJatim.com, Senin (27/1/2020).
Seperti inilah isi pidato Presiden Soeharto di acara Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya pada 23 November 1995 silam.
Di awal penuturan, sang presiden memperingatkan kaum muda untuk mencintai Tanah Air, khususnya produk dalam negeri.
“Anak-anak pelajar sekarang harus disiapkan sekarang untuk mencintai Tanah Air, untuk mencintai produk dalam negeri.”
“Jika kelak di kemudian hari dalam rangka mempersiapkan kompetisi bersaing dengan negara besar lain kita masih kurang baik, kurang sempurna untuk menghadapi banjirnya daripada barang-barang itu.”
“Maka hanya dengan mencintai Tanah Air maka para remaja yang akan hidup tahun 2020 akan menjadi benteng daripada kelangsungan hidup negara dan bangsa,” ungkapnya.
Source | : | Tribun Manado |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia N |
Komentar