Dalam kesehariannya Armand selalu menyisihkan uangnya untuk ditabung.
"Kita harus punya simpanan, tabungan. Tabung dulu saja sembari melakukan riset kira-kira investasi apa yang aman dan menguntungkan. Setelah itu baru coba investasi," ujarnya.
Memiliki jabatan yang tinggi di kantorpun tak serta membuatnya gengsi untuk makan di kantin bersama pegawai biasa.
"Gaya hidup juga harus dijaga, sederhana saja. Sehari-hari di kantor ya saya makan di kantin lho. Kalau ada nasabah besar yang potensial atau rekan bisnis datang berkunjung, baru saya ajak makan di tempat yang bagus, bukan di kantin," kata Armand sambil tertawa
Hidup dan tumbuh besar di lingkungan Jawa, nampaknya memperngaruhi pandangannya dalam hidup.
Ia rupanya memegang teguh filosofi Jawa untuk selalu hidup dalam kesederhanaan.
"Wong Jawa itu ngerti namanya cukup. Kita tidak perlu menunjukkan kalau usaha (bank) milik kita besar. Cukup tunjukkan kalau kita bisa menjadi institusi yang sehat dan terpercaya," pungkasnya.
Menurut karyawan yang bekerja dengannya, Armand adalah seorang atasan yang humble dan sering bertegur sapa dengan karyawannya.
"Pak Armand itu selalu menyapa, senyum kalau ketemu sama karyawannya. Terus memang hemat, kalau ambil air minum juga selalu dihabiskan, tidak disisakan dan dibuang percuma," kata seorang karyawan BCA yang tak mau disebutkan namanya.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di GridHype.ID dengan judul Tajir Melintir! Punya Kekayaan Hingga Rp113 Triliun, Armand Wahyudi Tak Malu Makan di Kantin
Source | : | Gridhype.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar