GridPop.ID - Ririn Ekawati harus terima kenyataan menjadi orang tua tunggal setelah sang suami, Ferry Wijaya meninggal dunia.
Kini, Ririn lebih fokus membesarkan anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya.
Ferry Wijaya menghembuskan nafas terakhir pada tahun 2017 silam.
Ferry Wijaya berpulang saat Ririn Ekawati tengah melakukan ibadah ke Tanah Suci.
Selepas kepergian suami, Ririn Ekawati mengaku usaha sang suami kini tak diteruskannya.
Melansir dari Nakita.id, perusahaan milik Ferry ternyata dilanjutkan oleh pihak keluarga suami lantaran dirinya mengaku masih bisa mandiri.
"Semua usaha yang ditinggalkan suamiku diurus keluarga suami," ungkap Ririn saat ditemui dalam acara Indonesian Televisi Awards di Studio MNC, Kebon Jeruk, dua tahun lalu.
Ditinggalkan dengan dua orang anak telah menjadikan Ririn memiliki tanggung jawab yang lebih besar sebagai orangtua tunggal.
Karena itu ia membiasakan untuk tidak berpangku tangan, apalagi berharap hidup dari harta warisan.
"Dari dulu aku kan single parent, sekarang pun begitu, aku tetap kerja, jadi bukan sesuatu yang berat banget buat aku karena aku terbiasa," paparnya lagi.
Hanya saja, paling Ririn mengaku bedanya ia dulu dan sekarang adalah pada jumlah tanggung-jawab yang harus ditanggungnya.
“Sekarang suami meninggal, tanggung jawab(ku) lebih besar,” jelasnya lagi.
Sebelum menikah dengan seorang pengusaha muda Ferry Wijaya, Ririn pernah menikah dengan Edwin Abeng, anak dari pengusaha Tanri Abeng dan bercerai pada 2008.
Dari pernikahannya dengan Edwin, dirinya dikaruniai seorang anak bernama Jasmine Salsabila Abeng.
Sementara dari pernikahannya dengan Ferry pada 2015 lahir seorang putri bernama Abigail Cattleya Putri.
Kini kedua anak Ririn menjadi tanggungannya sendiri.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Kepribadian Orang Lewat Bentuk Jari Kaki, Sifat Asli Bakal Terbongkar!
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul Ketiban Warisan Perusahaan Almarhum Suami, Ririn Ekawati Justru Merespon dengan Sikap Tak Disangka-sangka
Source | : | Nova.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar